SoE, Vox NTT-Nenek Ruth Tafui, janda berusia hampir 60 tahun di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mulai menempati rumah barunya, Kamis (26/11/2020).
Sebelumnya Nenek Ruth tentu tidak pernah menyangka suatu waktu, kisah hidupnya akan berubah dan tinggal di rumah layak huni.
Bila selama hidup, dia hanya bisa tinggal di sebuah rumah reyot berdinding pelupuh bambu yang mulai miring ke tanah, saat ini dia bisa menikmati sebuah rumah baru yang layak huni.
Bila hari-hari sebelumnya, dia hanya bisa mengelus dada menyaksikan warga sekitar berbondong-bondong mengambil berbagai bantuan sosial, saat ini pun Nenek Ruth sudah turut mengecap berbagai kue bantuan pemerintah.
“Saya sudah dapat bantuan dari desa. Bulan lalu diserahkan langsung Kepala Desa Noinbila,” ujar Nenek Ruth saat dijumpai VoxNtt.com, belum lama ini.
Sebelumnya, jika kehidupan Nenek Ruth hanya sendirian di tengah hutan, berteman sunyi alam, namun kisah hidupnya yang mengundang simpati banyak kalangan tersebut membuat orang keluar masuk ke rumahnya.
Saat ini di samping rumah lamanya, Nenek Ruth menyaksikan sebuah rumah layak huni yang dibangun atas inisiasi dari pengurus Partai Hanura di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dikomandoi sang Ketua Marten Tualaka, anggota Partai Hanura bergerak cepat. Kurang lebih dua minggu, rumah Nenek Ruth sudah berhasil dibangun.
“Kamis (26/11) pagi ini diresmikan oleh DPD Hanura NTT. Kami senang karena Nenek Ruth sudah senang. Bisa tinggal di rumah baru ini. Kami Partai Hanura juga bangga dengan masyarakat sekitar yang sudah bahu membahu selama ini. Kami bekerja semata-mata karena rasa kepedulian dari nurani kami. Kami ingin masyarakat seperti ini diperhatikan,” ujar Marten Tualaka saat dikonfirmasi VoxNtt.com, Kamis pagi.
Lalu adakah kisah lain yang menyertai mujizat kehidupan Nenek Ruth? Suatu waktu, Nenek Ruth kepada VoxNtt.com berkisah, malam sebelum rumahnya akan dibedah dia bermimpi diangkat dan digandeng dua bidadari berpakaian putih dan tampak elok parasnya.
“Malamnya saya tidak bisa tidur. Namun dalam mimpi setengah sadar ada dua bidadari cantik yang mengangkat saya,” kisah Nenek Ruth dalam Bahasa Dawan (Bahasa lokal di Kabupaten Timor Tengah Selatan).
Penulis: Long
Editor: Ardy Abba