Ruteng, Vox NTT- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng St. Agustinus menggelar kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) di Perkampungan Rangat, Desa Wae Lolos, Kabupaten Manggarai Barat, Senin (18/01/2021).
Kegiatan MPAB tersebut diperuntukkan bagi PMKRI kota jajakan Labuan Bajo dan PMKRI Cabang Ruteng. MPAB bertujuan untuk memperkenalkan kepada anggota baru tentang organisasi kemahasiswaan katolik itu.
Kegiatan yang berlangsung selama sepekan tersebut diikuti oleh 67 peserta yang datang dari empat kampus, yakni kampus Politeknik eLBajo, Unika St. Paulus Ruteng, STIE Karya Ruteng dan STIPAS St. Sirilus Ruteng.
Ketua PMKRI Cabang Ruteng Hendrikus Mandela menjelaskan, kegiatan MPAB tersebut merupakan wujud komitmen dari PMKRI Cabang Ruteng sebagai cabang pendamping PMKRI kota jajakan Labuan Bajo.
Ia mengisahkan, PMKRI Cabang Ruteng sudah mengusulkan PMKRI kota jajakan Labuan Bajo pada kegiatan MPA ke-30 di Ambon pada pertengahan Februari 2020 lalu.
PMKRI Ruteng kala itu sudah mempresentasikan di hadapan forum MPA PMKRI tentang alasan di balik rencana tersebut.
Salah satunya yakni untuk mewadahi mahasiswa di Politeknik Labuan Bajo dalam upaya pengembangan skill dan pemupukan karakter, serta materi tentang keorganisasian.
Kala itu lanjut Mandela, forum MPA sudah menyepakati rencana PMKRI Cabang Ruteng untuk menghadirkan PMKRI di Labuan Bajo.
“Sebagai cabang pendamping, PMKRI Cabang Ruteng punya tanggung jawab moril untuk memastikan proses kaderisasi di kota jajakan berjalan dengan baik. Namun, itu bisa terwujud manakala semangat dari teman-teman dari Labuan Bajo yang bergabung tidak pasang surut,” ujar Mandela.
Ia kemudian mengharapkan mahasiswa di Labuan Bajo agar bersama-sama menjaga komitmen tersebut. Dengan begitu, maka kaderisasi di kota jajakan Labuan Bajo tidak mengalami kendala.
Sementara itu, Presidium Pengembangan Organisasi Pengurus Pusat (PPO PP) PMKRI Ewaldus Bole menyampaikan apresiasi kepada PMKRI Cabang Ruteng atas komitmen yang telah disampaikan pada momentum MPA PMKRI di Ambon.
“Hari ini membuktikan teman-teman menjalankan komitmen itu dengan melaksanakan kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru di kota jajakan,” jelas mantan ketua PMKRI Surabaya itu.
Sebagai perwakilan PP PMKRI, Ewaldus mengharapkan agar setelah dilangsungkannya kegiatan MPAB, maka sesegera mungkin melaksanakan kegiatan Masa Bimbingan (Mabim).
“Sehingga pada akhirnya nanti kita (PP PMKRI) bisa menerima laporan untuk diterbitkan SK kenaikan status dari kota jajakan ke calon cabang sehingga tahun 2022 di Samarinda bisa ditetapkan menjadi cabang,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa masa berlaku kota jajakan hanya dua tahun. Itu artinya, jika dalam durasi waktu dua tahun sejak diusulkan menjadi kota jajakan tidak menjalankan proses kaderisasi, maka harus diajukan lagi menjadi kota jajakan.
“Saya bersyukur teman-teman sudah mempertimbangkan soal itu semua dengan mengadakan kaderisasi seperti sekarang ini,” pungkas Ewaldus.
Ia pun mengharapkan agar ada komitmen PMKRI Cabang Ruteng, PP PMKRI serta Forkoma PMKRI Mabar untuk menghadirkan organisasi kemahasiswaan katolik itu di Labuan Bajo. Diharapkan pula hal ini menjadi komitmen peserta MPAB dari kota ujung barat Pulau Flores itu.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba