Ruteng, Vox NTT- Direktur PDAM Tirta Komodo Klemens Man mengatakan, persoalan utama hingga tidak stabilnya aliran air bersih di Desa Nao, Kecamatan Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai disebabkan kondisi jaringan.
Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai menggelar kegiatan diskusi bersama masyarakat di Kantor Desa Persiapan Compang Wotol, Rabu (10/03/2021) siang.
Klemens berjanji akan membenahi persoalan tersebut agar masyarakat tidak mengalami kesulitan air bersih.
“Ini bukan karena debit melainkan jaringan. Ini kan daerah berbukit-bukit. Sehingga yang dibenahi kedepan adalah jaringan,” ujarnya.
Namun demikian, Klemens juga mengakui bahwa sampai kini belum ada penyerahan aset dari Dinas Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum (PUPR) kepada PDAM. Ia tidak tahu-menahu tentang alasan Dinas PUPR hingga kemudian belum menyerahkan aset tersebut kepada PDAM.
“Nanti adek-adek tanya itu kepada PU. Kenapa itu belum diserahkan? Karena saya ada di hilir,” imbuh Klemens.
Sementara itu, penjabat Sementara Kepala Desa Persiapan Compang Wotol Fransiskus Burung mengatakan, masyarakat desanya menaruh harapan kepada PDAM untuk mengelola air.
Ia mengharapkan pula agar PDAM benar-benar merawat keyakinan masyarakat desanya dengan baik.
“Kami beri ini air karena kami percaya PAM itu orangnya. Mereka punya keahlian. Kemudian kepada Bupati sebagai pemegang kuasa anggaran, tolong bantulah PAM ini. Selesaikan masalah perpipaan yang kurang bagus. Supaya air ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Fransiskus menambahkan, persoalan air bersih di desanya membuat Pemda Manggarai perlu memikirkan langkah-langkah solutif. Hal itu agar masyarakat tidak mengalami kesulitan air bersih.
“Mudah-mudahan saja bupati mendengarkan ini, dengan bermasalahnya air di Desa Nao, ini menjadi cikal bakal supaya air di Manggarai bisa diurus dengan baik,” tegasnya.
Sebagai informasi, pada Selasa (09/03/2021) beberapa perwakilan masyarakat Desa Nao datang menemui Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit.
Mereka datang untuk melaporkan kondisi air di desa tersebut yang tidak stabil. Di satu sisi, mereka harus membayar uang iuran bulanan walau kondisi airnya tidak lancar.
Kala itu, Nabit meminta Klemens Man, direktur PDAM Tirta Komodo agar menyelesaikan masalah tersebut.
“Saya minta pa Klemens agar menyelesaikan masalah ini dengan baik dan cepat. Terkait keluhan masyarakat ini, saya minta agar airnya tak boleh dimatikan oleh pegawai PDAM tapi oleh masyarakat sendiri,” kata Nabit.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba