Jakarta, VoxNtt.com-Pengakuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenai pertemuannya dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang mengatakan kerap menangis saat bercerita kepadanya terkait peristiwa kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indoensia akhir-akhir ini.
Menurut Megawati, Rismai menyampaikan kepadanya bahwa saat ini, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indoensia makin besar. Pengakuan Megawati ini kemudian viral di berbagai media pada Kamis (25/3/2021).
“Mbak Risma setiap ke sini nangis. Setelah jadi Mensos, aduh bu bagaimana ya? Karena KDRT makin besar. Bapak-bapak, jangan kalau lagi sulit, yang digampar istrinya lah, anaknya lah,” katanya dalam saat peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam’ yang disiarkan melalui channel Youtube PDI-P.
Baca: Putus dengan Anak Presiden Jokowi, Felicia Tissue Langsung Dijodohkan dengan Anak Ahok
Risma, kata Megawati, kerap mengalami kesedihan melihat masyarakat yang tinggal di kolong jembatan.
Dia mengungkapkan, badan Risma menjadi kurus saat menjadi Mensos. Risma, kata dia, sering menangis melihat penderitaan masyarakat jalanan yang pedih.
Megawati mengungkapkan, bahkan Risma kerap menangis kala bercerita mengenai masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itu, kata Megawati, Risma sering meminta saran kepadanya mengenai cara menangani masyarakat yang mengalami kesusahan.
“Mbak Risma saya lihat badannya kok sudah kurus, baru berapa lama jadi menteri. Ternyata makan hati dia karena melihat anak yang hidup di kolong jembatan. Kapan itu, dia datang karena baru melihat orang hidup di kolong jembatan menangis. Ibunya kena HIV/AIDS, anaknya juga. Anaknya sekarat,” tuturnya.
Baca: Gagal di The Voice Indonesia, Dua Kontestan ini Melaju ke Babak Final Indonesian Idol
“Sudah gitu anaknya diperkosa. Nangis lah dia. Mesti gimana bu? Saya bilang itu tugas kamu. Kalau gitu kabeh gimana? Itulah tugas kita Mbak. Menyelamatkan anak bangsa ini,” ungkap Mega.
Presiden RI kelima itu meminta, agar para perempuan tak diam saja jika mendapatkan perlakuan kekerasan. Khususnya dari suami sendiri.
“Kalau dikampleng bapak, laporkan saja. Karena undang-undangnya sudah ada. Saya yang buat UU KDRT dan perlindungan anak. Jangan takut dicerai suami. Suami kalau begitu ngapain? Maaf beribu maaf ya. Apa yang kalian lakukan? Keluarga kan semestinya dinaungi, diberi kesehatan, diberi pendidikan,” imbuhnya.
Baca: Jelang Pembacaan Eksepsi, Natalis Pigai Pasang Badan untuk Habib Rizieq Shihab
Mega meminta kepada para kader PDIP laki-laki tak menjadi pelaku kekerasan dalam keluarga. Untuk yang perempuan, harus berani bersuara jika mengalami kekerasan. Selain itu, kader banteng harus berani membela jika ada korban kekerasan di dalam rumah tangga.
“Bayangkan ada yang dibegitukan, kita mestinya membela. Jangan dibiarkan saja. Akhirnya ada saya lihat di TV, saking si istri sudah menahan, sudah tak tahan, mengamuk dan suami dibunuh. Waduh drama korea banget,” tutupnya.
Penulis: Eman Nok