Labuan Bajo, Vox NTT- Kemenparekraf mendorong pengembangan bisnis bagi pelaku usaha kreatif sektor kuliner di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebagai bentuk dukungan, Kemenparekraf menggelar workshop strategi pengembangan bisnis bagi pelaku usaha kreatif sektor kuliner di Labuan Bajo, Minggu (28/03/2021).
Workshop yang berlangsung di Hotel Inaya Bay Komodo itu dihadiri oleh puluhan pelaku usaha kuliner di kota ujung barat Pulau Flores itu.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf RI Hanifah Makarim mengatakan, salah satu permasalahan yang banyak dihadapi oleh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu ketika menjalankan usaha tidak visible dan bankable.
Sehingga hal tersebut yang membuat pelaku usaha tidak dapat mengajukan pembiayaan ke perbankan maupun non perbankan.
Hanifah mengatakan, saat ini kegiatan terfokus pada sub sektor kuliner.
Hal itu dikarenakan potensi sub sektor tersebut kini menunjukkan trend positif dan terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut dia, strategi pengembangan bisnis bagi pelaku usaha kreatif sektor kuliner di Labuan Bajo merupakan sebuah pertemuan bisnis.
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha sektor kuliner dalam mengembangkan bisnis khususnya di masa pandemi Covid-19.
“Sehingga berdampak pada peningkatan asset, pendapatan, dan daya saing yang berkualitas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mabar Augustinus Rinus menyampikan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menggelar workshop bagi pelaku usaha kuliner di Labuan Bajo.
Dia berharap dengan diadakannya workshop tersebut pelaku usaha kuliner di Labuan Bajo dapat diberi suntikan dana untuk menambah serta mengembangkan usaha yang mereka miliki.
Pantauan VoxNtt.com, adapun beberapa narasumber yang hadir dalam kegiatan itu antara lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mabar Augustinus Rinus, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Mabar Fransiskus Sukur, Chief Marketing Officer PT Ultima Rasa Akselerasi Bonnie Susilo, Chief Executive Officer Sirtanio Organic Indonesia Ahmad Tessario, Owner & Chief Technology Officer Cokelat Ndalem.
Selain itu, dalam sesi talkshow dengan tema “Cara Penyusunan Laporan Keuangan dalam Mengakses Pembiayaan”, Kemenparekraf juga menghadirkan secara online Lead Key Account Management dari Fintech peer to peer lending Koinworks Ramdony Alamsyah, dan Co-Head Advisory dari finansialku.com Resty Zwestika.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba