Bajawa, Vox NTT-Badai Siklon tropis Seroja yang menerjang wilayah Ngada sejak 3 April 2021 malam telah berkontribusi melumpuhkan aktivitas warga di kabupaten itu.
Terjangan badai telah menyebabkan rumah warga dan jaringan listrik rusak parah akibat tertimpa pohon. Pagar seng yang selama ini membungkus lapangan Kartini juga tidak luput dari amukan badai ini.
Mengagetkan, setelah pagar seng yang selama ini menutupi aktivitas pekerjaan pada proyek penataan lapangan Kartini terbongkar dihajar badai siklon tropis Seroja, belasan anak kedapatan sedang melakukan pekerjaan pengangkutan material tanah untuk pembangunan lapangan itu.
Diduga, tenaga mereka telah dieksploitasi sebagai pekerja pada proyek senilai Rp 5,7 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Ngada tahun 2020 itu.
Padahal, pada pekan sebelumnya, Philip Ngiso, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek tersebut mengatakan akan segera memberi hukuman berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada perusahaan asal Provinsi Aceh itu.
BACA JUGA: Alasan Kejari Ngada Panggil Philip Ngiso dan Andre Tandere Masih Samar
Philip juga berujar, selain PHK, PT Lamkapai Pratama Mandiri berpotensi masuk dalam daftar hitam (black list) bila pada masa tambahan waktu (addendum) ke II yang jatuh pada 31 Maret 2021 kemarin tetap tidak menyelesaikan sisa pekerjaan.
Namun, fakta di lapangan berkata lain. Berdasarkan pantauan langsung VoxNtt.com, pada Selasa (06/04/2021), proyek penataan Lapangan Kartini hingga kini terpantau masih terus dikerjakan.
BACA JUGA: Molor dari Waktu Kontrak, PT Lamkapai Pratama Mandiri Asal Aceh Terancam Di-PHK
Seorang wanita paruh baya yang mengaku bernama Weny Kake, kepada VoxNtt.com mengaku anak-anak itu merupakan pekerja yang dia sewa.
Weny sendiri mengaku menjadi tangan kanan dari seorang pria bernama Andre.
Menurut Weny, dia dipercayakan untuk melanjutkan pekerjaan itu karena para pekerja sebelumnya berasal dari Pulau Jawa sudah tidak bekerja lagi.
Diduga, Andre yang dimaksud Weny adalah Andriano Mario Tandere, pimpinan cabang PT Lamkapai Pratama Mandiri, perusahaan yang menggarap proyek penataan Lapangan Kartini, Kota Bajawa. Warga Kota Bajawa memang akrab memanggil pria itu dengan sebutan Andre.
Hingga berita ini diturunkan, VoxNtt.com masih terus menghubungi Philip Ngiso guna mengkonfirmasi.
VoxNtt.com sempat mendatangi Kantor Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Ngada, namun tidak menemui siapa-siapa di sana. Nomor teleponnya juga telah beberapa kali dihubungi namun belum aktif.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba