Ruteng, Vox NTT-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Matias Masir menilai langkah pemerintah daerah untuk menambah 27 tenaga harian lepas (THL) sangat keliru.
Menurut Matias, APBD tahun 2021 telah final dibahas bersama pihak legislatif dan di dalamnya tidak termuat poin usulan penambahan 27 THL.
“Pimpinan dewan belum dapat surat tembusan dari eksekutif terkait usulan THL untuk rumah dinas Bupati dan Wabup. APBD 2021 saya kira sudah final tidak ada lagi perekrutan THL, kecuali untuk 2022 dan itu harus melalui pembahasan di DPRD atau persetujuan bersama,” kata Matias di Ruteng, Kamis (15/04/2021) malam.
Selain itu, lanjut dia, Pemda keliru mengusulkan penambahan THL karena saat ini Covid-19 masih melanda di Kabupaten Manggarai.
Situasi Covid-19 menurut Matias, berdampak pada adanya rasionalisasi anggaran untuk kepentingan penanganan virus mematikan tersebut.
Ia kemudian mengharapkan agar Pemda Manggarai tetap kembali memakai pegawai yang lama, apalagi mereka belum diangkat sebagai PNS. Pemda juga diharapkan perlu berpikir tentang penghematan keuangan daerah di tengah pandemi Covid-19.
Sementara Anggota DPRD Manggarai Yoakim Jehati justru berbeda pandangan dengan Matias.
Yoakim menilai bahwa pengusulan 27 THL di tengah pandemi Covid-19 masih wajar karena mengurus rumah tangga Bupati dan Wakil Bupati Manggarai.
“Kalau dilihat dari formasi yang diusulkan adalah bagi mereka yang bertugas di Rujab Bupati dan Wakil Bupati, dan itu saya nilai wajar karena mengurus rumah tangga Bupati dan Wakil Bupati Manggarai. Apalagi Bupati dan Wakil Bupati mau menempati rumah jabatan dalam waktu dekat. Ini sebuah kebutuhan di Rujab yang harus segera diisi,” ujar Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Manggarai itu.
Sementara terkait kondisi keuangan daerah, Yoakim menegaskan bahwa saat ini Kabupaten Manggarai belum masuk fase krisis.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba
Baca di bawah ini sebelumnya:
Di Tengah Krisis Keuangan Daerah, Pemkab Manggarai Usul Penambahan 27 THL
Usul Tambah 27 THL di Tengah Krisis, Pengamat: Pemda Manggarai Harus Punya “Sense of Crisis”