Ruteng, Vox NTT- Edi Hardum, advokat dari Kantor Edi Hardum & Partners menyoroti sikap ajudan Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut yang membentak dua wartawan beberapa waktu lalu.
“Saya pikir ajudan menghalangi pekerjaan wartawan harus ditegur bahkan diberi sanksi. Ajudan pekerjaannya melayani Bupati atau Wakil Bupati bukan menteror wartawan,” ujar Hardum kepada VoxNtt.com, Rabu (21/04/2021) malam.
Ia bahkan meminta Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit dan Wabup Heribertus Ngabut untuk mengangkat yang terdidik menjadi ajudan.
“Orang sekolah biasanya tahu etika, tahu pekerjaan wartawan. Jangan angkat preman,” tegas putra asal Manggarai yang saat ini berdomisili di Jakarta itu.
Menurut Hardum, Bupati Hery Nabit dan Wakil Bupati Heri Ngabut harus bersahabat dengan wartawan. Bersahabat bukan berarti tidak membolehkan wartawan atau media kritis.
“Biarkan media kritis yang konstruktif. Jangan main gaya Orde Baru. Jangan bertindak bagai raja-raja kecil di daerah. Raja artinya feodal, anti-kritik. Kalau ini yang terjadi berarti duo Hery mengingkari janjinya sebagai pemimpin yang demokratis,” tegasnya.
Hardum menegaskan, pemimpin yang otoriter pasti dibenci dan tidak cintai rakyat. Kalau demikian, maka masyarakat tentu saja tidak ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Sebelumnya dikabarkan, pria yang diketahui sebagai ajudan Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut tiba-tiba mengeluarkan kalimat dengan nada tinggi kepada dua wartawan, Jumat (16/04/2021) lalu. Kedua wartawan tersebut masing-masing, Engkos Pahing (Florespedia.com) dan Igen Padur (VoxNtt.com).
Peristiwa itu bermula saat kedua jurnalis tersebut mewawancarai Kepala Bagian Umum Setda Manggarai Dorotea Bohas seputar polemik rencana penambahan tenaga harian lepas (THL) di depan ruangan Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, sekitar pukul 10.54 Wita.
Saat sedang wawancara, tiba-tiba pria berkulit hitam itu datang mendekati Dorotea. “Ibu,” panggil pria itu sambil menunjukkan tangannya ke arah ruangan Wakil Bupati Manggarai.
Selanjutnya, Dorotea meninggalkan wartawan dan berjalan menuju ruangan Wakil Bupati Manggarai. Saat jalan bersama Dorotea menuju ruangan Wabup, ia kemudian berhenti sejenak dan menoleh ke arah dua wartawan sambil mengeluarkan kalimat bernada tinggi.
“Oe neka tulis sembarang e, molor koe (jangan tulis sembarang, yang benar sedikit),” bentak pria yang kerap disapa Oncu itu dalam bahasa daerah Manggarai.
Kalimat diucapkannya setelah Igen Padur wartawan VoxNtt.com menawarkan usulan judul berita kepada Engkos Pahing, wartawan Florespedia.com.
“Ini judul menarik. Terkait Perekrutan THL, Kabag Umum: Tanyakan ke Pak Wakil,” usul Igen Padur kepada Engkos Pahing. Saat itu juga kalimat bernada bentakan keluar dari mulut ajudan Wabup Heri.
BACA JUGA: Ajudan Wabup Manggarai Bentak dan Larang Wartawan Tulis Berita
Bentakan itu kemudian tidak digubris oleh dua wartawan. Keduanya kemudian bergegas meninggalkan Kantor Bupati Manggarai.
Sebelumnya saat diwawancarai, Dorotea mengarahkan wartawan untuk bertanya langsung ke Wabup Heri seputar dasar pertimbangan usulan penambahan THL di tengah situasi pandemi Covid-19, yang mana berdampak pada rasionalisasi anggaran.
“Kalau itu tanya ke pak wakil saja e,” ujarnya sambil menunjuk ke arah ruangan Wabup Heri.
Alasan yang sama juga dikemukakan Dorotea ketika ditanya tentang mengapa kemudian harus mengusulkan THL yang baru di tengah masih adanya pegawai yang lama.
“Tanya ke pak wakil saja,” katanya.
Meski begitu, Dorotea membenarkan adanya surat usulan penambahan 27 THL ke Bupati Herybertus G.L Nabit, dengan tembusan Wakil Bupati Heribertus Ngabut, Badan Keuangan, Bapedda dan Kepegawaian.
“Iya. Surat itu kan bertujuan ke pak Bupati dengan tembusan Wakil Bupati, Keuangan, Bapedda dan Kepegawaian,” ujar Dorotea.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan soal APBD tahun 2021 yang sudah final, sebab perekrutan THL tentu saja bakal berdampak pada anggaran.
Dorotea menegaskan, walaupun sebelumnya tidak termuat di APBD Induk tahun 2021, namun usulan itu bisa diakomodasi pada APBD Perubahan.
Untuk diketahui, rencana penambahan 27 THL oleh Bagian Umum Setda Manggarai di tengah rasionalisasi anggaran akibat Covid-19 masih menjadi diskursus hangat.
Ke-27 THL tersebut bakal ditempatkan di rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai. Rinciannya, 16 orang bakal ditempatkan di Rujab Bupati dan 11 orang lainnya di Rujab Wakil Bupati.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba
Baca sebelumnya di sini:
- Di Tengah Krisis Keuangan Daerah, Pemkab Manggarai Usul Penambahan 27 THL
- Usul Tambah 27 THL di Tengah Krisis, Pengamat: Pemda Manggarai Harus Punya “Sense of Crisis”
- Usul Tambah 27 THL, Ketua DPRD Manggarai Nilai Pemda Keliru
- Terkait Perekrutan 27 THL di Manggarai, Kabag Umum: Tanyakan ke Pak Wakil
- Terkait Pengusulan 27 THL, Eber Ganggut Kritik Cara Berpikir Pemda Manggarai