Borong, Vox NTT-Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur mulai merambat ke desa-desa.
Program ini dipelopori oleh Puskesmas Dampek, Puskesmas Weleng dan Wae Nenda dan Pemerintah Kecamatan Lamba Leda Utara.
Upaya pemerintah tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah itu.
Dalam jadwalnya, program Germas bakal dijalankan pada 11 desa di Kecamatan Lamba Leda Utara. Kini, sudah dilksanakan di empat desa, yakni Desa Satar Kampas, Satar Padut, Golo Mangung dan Desa Haju Wangi.
Kegiatan Germas membawai enam (6) item kegiatan antara lain, senam kesehatan pagi secara bersama, bakti sosial pada fasilitas umum desa, penyuluhan kesehatan yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan seperti tensi darah, asam urat, kolesterol, gula dara, TB, dan malaria. Kemudian kunjungan untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan kegiatan olahraga bermain bola voli putra dan putri.
Kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab seluruh tahapan kegiatan dikawal ketat tim relawan aman Covid-19 desa dan Satgas Covid-19 kecamatan.
Camat Lamba Leda Utara Agus Supratman pada setiap pembukaan kegiatan menjelaskan, program Germas merupakan cikal bakal pemicu semangat atau antusiasme masyarakat dalam memahami pentingnya hidup sehat, terutama bagi diri sendiri.
Kemudian di balik kegiatan tersebut masyarakat bisa memahami betapa pentingnya interaksi sosial dalam merawat dan menjalin tali silaturahmi.
Selain itu, hal penting lain yang tidak kalah menarik adalah soal kepedulian terhadap lingkungan dan sesama saudara yang membutuhkan hiburan dan perhatian.
“Kita perlu asah biar lebih sensitif jiwa peduli kita terhadap kesehatan lingkungan dan perlu diasah rasa iba yang kita miliki bagi sesama saudara kita yang membutuhkan perhatian dari kita, butuh hiburan dari kita serta butuh sentuhan kita,” kata Agus, Rabu (28/04/2021).
Pada beberapa kegiatan, saat sambutan pembukaan giat Germas, Kepala Puskesmas Dampek Eufrasia Rambing, Kepala Puskesmas Weleng Andre Sangoate dan Kepala Puskesmas Wae Nenda Rafael Muja menjelaskan, Germas merupakan gerakan nasional yang dicanangkan sejak tahun 2015.
Program ini diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan Germas tentu saja melibatkan seluruh komponen bangsa dalam masyarakat dengan konsep paradigma sehat.
Untuk menyukseskan Germas, sebut para kepala puskesmas ini, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran serta dari seluruh lapisan masyarakat dan sektor lainnya juga turut menentukan sukses atau gagalnya kegiatan Germas.
Dijelaskan, mulai dari individu, keluarga dan masyarakat, akedemisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi dapat menggerakan anggotanya untuk berperilaku hidup sehat.
Sedangkan pemerintah di tingkat pusat maupun daerah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Germas.
Pengelola program Germas Puskesmas Dampek Fransiska Heldi Naur mengatakan, program tersebut wajib didukung demi membudayakan hidup sehat.
Program Germas, kata dia, diharapkan mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Diharapkan pula melalui program Germas dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya kesehatan.
Heldi menjelaskan, pelaksanaan program Germas harus dimulai dari keluarga. Sebab keluarga di mata Heldi, adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
Ia juga menjelaskan, sedikitnya ada tujuh indikator program Germas antara lain, pertama, melakukan aktivitas fisik olahraga demi memberikan dampak yang sangat positif pada kesehatan setiap individu.
Kedua, mengkonsumsi sayur dan buah. Ketiga, tidak merokok. Sebab merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti: kanker paru-paru dan penyakit pada kardiovaskuler.
Keempat, tidak minum minuman beralkohol. Sebab, alkohol sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Alkohol dapat merusak sel-sel otak atau merusak fungsi intelektual manusia.
Kelima, memeriksa kesehatan secara rutin. Keenam, membersihkan lingkungan. Ketujuh, menggunakan jamban. Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari program Germas.
Menurut Heldi, kebiasaan membuang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan risiko penularan berbagai jenis penyakit menular sekaligus dapat menurunkan kualitas sehat lingkungan.
Penulis: Ardy Abba