Borong, Vox NTT- Ratusan warga di Dusun Pau, Kelurahan Nggalak Leleng, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur keracunan pada Sabtu, 1 Mei 2021 lalu.
Kasus keracunan yang diduga bersumber dari makanan ini telah merenggut nyawa Adrianus Rasi (13). Dia berasal dari Wukir, Kecematan Elar Selatan.
Kabag Prokopimda Manggarai Timur Jefrin Haryanto dalam rilisnya, Selasa (04/05/2021), mengatakan, sebelumnya arlmarhum Adrianus sempat mengikuti kegiatan misa kenduri di Dusun Pau dan terdata sebagai salah satu korban keracunan.
“Kemudian tim puskesmas segera melakukan evakuasi dari rumah ke puskesmas tetapi ditolak oleh pasien dan selanjutnya terapi obat oleh nakes (tenaga kesehatan,” jelas Jefrin.
Pada Minggu pagi, 2 Mei 2021, kata Jefrin, pasien memaksa pulang ke Wukir tanpa sepegetahuan petugas puskesmas.
Selanjutnya, pada Senin, 3 Mei 2021 pukul 09.00 Wita, pasien dibawa ke Puskesmas Wukir.
Ia dibawa dalam keadaan dehidrasi berat. Saat itu juga tim Puskesmas Wukir memaksa pasien untuk dirujuk ke RSUD Bajawa, Kabupaten Ngada.
Sayangnya menurut Jefrin, keluarga tetap menolak. Bahkan sempat terjadi perdebatan selama 1,5 jam dan akhirnya pukul 11.00 Wita pasien dirujuk ke RSUD Bajawa.
Sesampai di RSUD Bajawa, pasien langsung dirawat di ruang ICU. Sayangnya, nasib nahas menghampirinya. Ia pun dinyatakan meninggal pada Selasa , 4 Mei 2021, di RSUD Bajawa.
Dikabarkan sebelumnya, ratusan warga di Dusun Pau, Kelurahan Nggalak Leleng, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur keracunan, Sabtu (01/05/2021). Mereka diduga keracunan bersumber dari makanan.
Kabag Prokopimda Manggarai Timur Jefrin Haryanto dalam rilisnya mengatakan, ada 114 orang yang keracunan diduga bersumber makanan tersebut.
BACA JUGA: Ratusan Warga Lamba Leda Selatan Keracunan, Diduga Bersumber dari Makanan
Dari jumlah itu, ada 20 orang dirawat di Puskesmas Mano, 38 orang dirawat di Klinik Wejang Asi – Mano, dan 2 orang dirawat di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, serta 54 orang mendapat pengobatan langsung di lokasi.
“Gejala yang dialami antara lain pusing, muntah-muntah dan diare,” jelas Jefrin.
Ia mengungkapkan, kejadian bermula pada Jumat, 30 April 2021 dilaksanakan acara kenduri (salah satu bagian dari rangkaian acara kematian) dari salah satu Warga di Dusun Pau, Kelurahan Nggalak Leleng.
Pada pukul 17.00 Wita diadakan misa dan dilanjutkan dengan makan malam bersama.
Kemudian, pada Sabtu, 01 Mei 2021 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, warga mulai mengalami gejala diare dan muntah-muntah.
Sebagian penderita kemudian dirawat di rumah masing-masing. Sedangkan, sebagian yang lain mengalami gejala serius dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, yakni Puskesmas Mano dan Klinik Wejang Asi – Mano, serta RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.
Jefrin mengatakan, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab karacunan tersebut, sebab masih diperlukan pengujian laboratorium atas sampel makanan.
“Saat ini semua pasien sudah ditangani kegiatan pemeriksaan telah selesai dilakukan dan pengambilan sampel makanan sebagai bahan terkontaminan serta direncanakan akan dikirim ke POM Kupang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Jefrin.
Ia menyebut kejadian keracunan tersebut ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan.
“Saat ini, Bupati sedang berada di Kecamatan Lamba Leda Selatan untuk menemui para korban yang sedang dirawat di Puskesmas Mano dan Klinik Wejang Asih Mano,” katanya, Minggu (02/05/2021).
Data terkini ia laporkan bahwa ada 127 orang korban keracunan yang terjadi di Dusun Pau, Kelurahan Nggalak Leleng sudah ditangani secara medis. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba