Kampanye promosi dalam rangka penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2021/2022
Oleh: Fransiskus Jehoda, S.Pd
Kemitraan dengan Dudi (dunia usaha dan industri) dan lembaga yang bergerak di bidang pariwisata merupakan hal yang sangat penting bagi SMK Negeri 1 Satarmese.
Sedikitnya ada empat hal yang menjadi dasar pertimbangan dan tujuan mengapa SMK Negeri 1 Satarmese harus melakukan kemitraan ini.
Pertama, keselarasan kurikulum SMK agar sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha.
Hal ini sudah menjadi visi pembangunan sekolah vokasi yang sudah dicanangkan pemerintah, baik melalui Instruksi Presiden maupun melalui Permendiknas.
Bahwa, dengan penyelarasan kurikulum ini diharapkan apa yang dipelajari peserta didik di sekolah betul-betul menjadi kebutuhan bagi dunia usaha dan industri. Maka, unsur link and match pun terwujud.
Kedua, kemitraan itu juga bertujuan untuk distribusi tamatan. Bahwa users (pengguna) dari tamatan SMK adalah dunia usaha dan industri serta lembaga yang bergerak di bidang pariwisata.
Lembaga pendidikan kejuruan pariwisata harus mempersiapkan tamatannya dengan sejumlah karakter dan kompetensi yang cukup agar bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas pada dunia usaha dan industri.
Ketiga, kemitraan dengan Dudi juga bertujuan untuk penguatan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumebr daya lain dalam bentuk sarana dan prasarana.
Ada beberapa program yang berkaitan dengan tujuan ini seperti magang guru, magang Siswa, sharing sarana dan prasana, dan pelaksanaan ujian sertifikasi kompetensi.
Selain itu, pelaksanaan seleksi calon tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri dalam bentuk bursa tenaga kerja bisa dilakukan melalui kemitraan ini.
Keempat, kemitraan SMK dengan Dudi merupakan bagian integral dari penerapan kurikulum SMK.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan durasi minimal enam bulan dapat dilihat sebagai upaya menguatkan kompetensi dan karakater peserta didik sebelum memasuki dunia kerja sesungguhnya.
Melalui program PKL, peserta didik akan mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan dan kompetensi real dunia kerja.
PKL ini adalah program wajib sesuai tuntutan kurikulum, bahwa peserta didik belum dianggap lulus kalau belum menjalankan PKL.
Dalam pelaksanaan PKL, Dudi mitra diberikan kewenangan untuk melakukan pembimbingan, pelatihan, pembinaan dan penilaian terhadap peserta didik yang sedang menjalankan PKL.
Pihak sekolah tidak lagi bisa memberikan intervensi dalam memberikan penilaian kepada peserta PKL.
Keempat pokok pikiran di atas secara sederhana dapat dipandang dari konsep link and match dengan harapan agar pendidkan kejuruan mempersiapkan tamatan dengan kompetensi, pengetahuan, dan karakter sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usah sebagai users dari tamatan SMK.
Dengan demikian, dunia usaha dan industri pun memberikan andil kepada sekolah kejuruan dengan memberikan dukungan konsep, pengetahuan, dan dukungan sumber daya lainnya dalam kaitannya dengan kemitraan tersebut.
SMK Negeri 1 Satarmese: Optimisme karena Potensi Lokal
SMK Negeri 1 Satarmese akan memulai pembelajaran perdana pada tahun pelajaran 2021/2022.
Ini SMK baru yang belum memiliki sumber daya yang cukup untuk sebuah SMK Pariwisata dengan kompetensi Akomodasi Perhotelan dan Usaha Perjalanan Wisata.
Meskipun demikian, optimisme harus menjadi semangat pembangunan SMK Negeri 1 Satarmese dengan memanfaatkan potensi, peluang, dan relasi dengan pelaku usaha di bidang pariwisata.
Pertama, Wae Rebo merupakan destinasi wisata unggulan dunia dengan tingkat kunjungan wisatawan yang tinggi.
Lokasi SMK Negeri 1 Satarmese dengan Wae Rebo dianggap dekat. Potensi ini akan menjadi sebuah peluang bagi SMK Negeri 1 Satarmese.
Misalnya, kemitraan dengan Otorita Pariwisata Wae Rebo dibentuk untuk memperkuat kompetensi siswa.
Kedua, potensi pariwisata di Satarmese Raya ke depan sangat menjanjikan.
Beberapa di antaranya adalah Wisata Bahari Pulau Mules, Wisata Pasir Putih, Wisata Pantai Wae Maras, Hutan Alam Inembele, dan Niang Todo.
Potensi wisata yang ada di Satarmese akan memberikan dampak positif bagi SMK Negeri 1 Satarmese. Akses siswa ke objek-objek wisata tersebut akan memberikan peluang dan kesempatan belajar yang sangat berharga bagi mereka.
Ketiga, komunikasi dengan lembaga-lembaga dan Dudi yang bergerak di bidang pariwisata untuk bekerja sama dalam bentuk kemitraan demi menunjang program penyelarasan kurikulum, penguatan kompetensi siswa dan guru dalam bentuk magang, sharing sumber daya pengajar dan fasilitas praktik, serta program “joining PKL” sudah sangat intensif.
Komunikasi yang sudah dibangun dengan SMK Swakarsa Ruteng, SMK Sadarwisata Ruteng, dan SMK Stelamaris Labuan Bajo.
Hal ini dalam rangka sharing sumber daya demi peningkatan kompetensi peserta didik SMK Negeri 1 Satarmese.
Bahkan, akan ada program “joining PKL”: peserta PKL dari SMK Negeri 1 Satarmese akan diseleksi oleh ketiga SMK tersebut untuk masuk dalam program “joining PKL”. Siswa akan berbaur dengan peserta PKL dari ketiga sekolah tersebut ke Dudi mitra mereka.
Keempat, kemitraaan dengan mitra Agen Perjalanan seperti Sun Rice (Jefri Aquino), Come to Komodo (Viktor Pance), Komodo Happy Holidays and Travel (Yohanes Mance), serta agen perjalanan milik Jefri Hampu dan Alfons Basri, juga sudah dibangun diskusi awal yang intensif.
Orientasi kemitraan itu terkait penguatan kompetensi siswa dan program lain. Hal yang paling praktis dan sudah didiskusikan secara intensif adalah program “joining guide”.
Contohnya, saat mengantar wisatawan ke Wae Rebo, atau ke objek wisata lain di Satarmese, siswa UPW SMK Negeri 1 Satarmese akan dititipkan bersama mereka.
Tujuannya adalah agar peserta didik memiliki banyak pengalaman memandu wisatawan, dan juga agar kemampuan berbahasa Inggris siswa semakin ditingkatkan melalaui komunikasi langsung dengan orang asing.
Kelima, kemitraan dengan hotel dan homestay yang ada di Satarmese berorientasi pada pelaksanaan dan penerapan belajar bersama Dudi.
Ada sejumlah kompetensi dasar di SMK Pariwisata yang akan diajarkan langsung oleh Dudi.
Peserta didik akan belajar tentang Front Office misalnya, langsung mereka pelajari di Dudi.
Demikian pun kompetensi lain yang relevan dengan situasi dan kondisi pada hotel dan homestay tersebut.
Nilai mata pelajaran tersebut pun akan diberikan oleh pembimbing yang ada di Dudi mitra.
Kelima, konsep kemitraan di atas akan menjadi penuntun bagi SMK Negeri 1 Satarmese dalam pengelolaan sekolah tersebut. Itu terutama untuk menjadi SMK UNGGUL-SMK HEBAT di bidang pariwisata ke depan.
Penulis adalah Pelaksana harian (Plh.) Kepsek SMK Negeri 1 Satarmese