Atambua, Vox NTT- Selama dua pekan terakhir, terhitung sejak 18 Juni hingga 1 Juli 2021, kasus pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Belu meningkat drastis.
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, mengungkapkan selama dua pekan terakhir terdapat 129 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Tidak hanya itu, kasus Covid-19 juga merenggut nyawa seorang pasien pada Jumat kemarin (02/07/2021).
Kondisi ini membuat beberapa RT dan dusun di Belu berstatus merah, orange dan kuning.
Menyikapi hal ini, kata Bupati Agus, Pemerintah Kabupaten Belu melalui Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah mempersiapkan sejumlah rumah sakit termasuk rumah sakit swasta untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.
Tidak hanya mempersiapkan rumah sakit, Bupati Agus juga telah mengeluarkan kebijakan berupa larangan kepada masyarakat Kabupaten Belu untuk tidak melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
“Saya baru saja dari Masmae (Tempat Pemakaman Umum/red) karena ada salah satu warga Belu yang meninggal dan dari data yang ada beliau juga ditulari Covid-19 sehingga kita makamkan sesuai protokol Covid,” ujar Bupati Agus dalam konferensi pers di ruang rapat Bupati Belu, Jumat (02/07/2021).
Bupati Agus menyampaikan bahwa Pemerintah kabupaten Belu bersikap responsif terhadap lonjakan kasus Covid-19.
Karena itu, ia mengajak masyarakat agar tidak panik dengan Covid-19, tetapi tidak boleh bersikap apatis.
Terkait fasilitas kesehatan, Bupati Agus mengatakan, ketersediaan ruang isolasi dan tenaga kesehatan saat ini sangat siap untuk melayani masyarakat.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba