Mbay, Vox NTT- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Nagekeo mendesak agar Polres Nagekeo segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ellya Dewi.
Ketua GMNI Nagekeo Petrus FB Tenda dalam keterangan persnya, Rabu (03/08/2021), menegaskan dr. Ellya Dewi wajib bertanggung jawab atas hilangnya insentif para tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 secara langsung sejak tahun 2020 lalu hingga saat ini.
Petrus bahkan menyebut dr. Ellya Dewi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo tidak bisa menjalankan tugasnya dalam melakukan pengawasan secara baik.
Akibatnya, dana insentif tenaga kesehatan di Nagekeo yang anggarannya telah ada tidak bisa diserap dan akhirnya harus dikembalikan lagi ke kas negara.
Menurut Petrus, Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo juga harusnya bisa bertindak tegas terhadap tim verifikasi yang ia nilai telah lalai dan sengaja menghambat proses pencairan insentif tenaga kesehatan di hampir setiap UPTD fasilitas kesehatan di kabupaten itu.
Sementara, salah satu tenaga kesehatan di RSD Aeramo menyebut bahwa pemberian insentif kepada tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien Covid-19 telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor S-239/MK.2/2020.
Sumber yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan, anggaran insentif tenaga kesehatan sebenarnya berasal dari alokasi anggaran negara yang ditransfer melalui kas daerah.
Selanjutnya dana itu akan langsung diberikan kepada tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien Covid-19 setelah melengkapi berkas administrasi.
Sayangnya, pada tahun 2020 lalu, Dinas Kesehatan Nagekeo ternyata tidak mampu menyerap anggaran dari Kemenkes itu dengan alasan ketiadaan tenaga fasilitator, sehingga terpaksa harus dikembalikan ke kas negara.
Di tahun 2021, dari bulan Januari hingga Juli 2021, para tenaga kesehatan masih berharap agar Dinas Kesehatan Nagekeo melalui tim verifikasi dapat segera membuat laporan pertanggungjawaban sehingga bisa disampaikan dalam sidang perubahan pada bulan Agustus ini.
Namun jika hal itu tidak segera dilakukan, insentif tenaga kesehatan di Nagekeo akan kembali batal disalurkan dan dikembalikan lagi ke kas negara.
Bila hal itu terjadi, seluruh tenaga kesehatan di Nagekeo mengancam tidak akan mau lagi mengurus pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo dr. Ellya Dewi ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya justru tak mau memberikan komentar.
Dia menolak permintaan wawancara VoxNtt.com dengan alasan hendak mau makan siang.
VoxNtt.com juga menawarkan untuk bersedia menunggu hingga dia menyelesaikan makan siang untuk diwawancara.
Namun, dr. Ellya Dewi secara jujur mengatakan tidak akan memberikan komentar terkait persoalan insentif tenaga kesehatan di Nagekeo.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba