Betun, Vox NTT- Bergaya serupa dan senada dengan pasangan kerap kali dijadikan inspirasi kala ajang berkumpul dengan sanak keluarga atau di acara kondangan, dan lainnya.
Biasanya, pasangan suami-istri berbusana seragam adalah bentuk ungkapan kesamaan hati, pikiran dan perasaan dari pasangan tersebut.
Lebih dari itu adalah wujud nyata dari ungkapan dalam kitab suci agama Kristen, ‘mereka bukan lagi dua melainkan satu’.
Selain itu, berbusana seragam juga menarik perhatian banyak orang, ketika dipakai untuk menghadiri sebuah acara kondangan atau hari raya keagamaan.
Biasanya, semua mata akan tertuju pada pasangan yang kompak berseragam dalam berbusana tersebut.
Apalagi, pakaian tersebut didesain rapi dan menarik dengan kombinasi warna yang serasi.
Bagaikan magnet yang kuat untuk menarik mata orang-orang di sekelilingnya.
Apalagi yang berbusana seragam itu adalah pasangan publik figur misalnya, artis, pejabat negara atau pejabat daerah.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ), khususnya di kabupaten Malaka (Timor), ada sepasang suami istri yang selalu kompak.
Mereka berdua selalu kompak dalam segala hal. Selain dalam hal berpolitik, kebetulan suami istri ini adalah politisi yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Malaka, berdua juga sering kompak dalam berbusana.
Mereka berdua adalah Kim Taolin sebagai Wakil Bupati Malaka dan istrinya adalah Wakil Ketua Deskranasda Kabupaten Malaka.
Dalam satu kesempatan mengikuti acara kondangan di Bali, Kim Taolin dan istri tercinta tampak kompak mengenakan busana bermotif Tenun ikat Khas Dawan R Malaka.
Busana bermotif Tenun ikat Khas Dawan R itu, hasil desain Sofia Bekalani berwarna merah maron.
Pasangan muda ini, dipuja banyak orang karena percaya diri mengenakan motif tradisional khas daerahnya.
Terkait hal itu, Kim Taolin mengatakan, sebagai anak asli daerah, dirinya berkewajiban melestarikan budaya, termasuk motif tenun ikat.
Dia berharap, dengan mengenakan pakaian bermotif Tenun ikat khas Malaka itu, kain tenun ikat Malaka dapat diminati oleh masyarakat seluruh Indonesia.
“Kita promosikan kekayaan budaya yang ada nilai jualnya, karena ada nilai seninya di situ. Anak Malaka harus bangga dengan motif khas yang punya nilai seni tinggi,” kata Kim Taolin saat dihubungi VoxNtt.com, Jumat (10/09/2021).
Bukan baru sekali pasangan suami istri ini kompak mengenakan busana bermotif tenun ikat khas Malaka.
Tertangkap kamera wartawan, seringkali dalam hajatan besar di Malaka maupun di luar Malaka, Kim dan istrinya sering mengenakan pakaian bermotif tersebut.
“Kita harus akui bahwa kain tenun ikat kita sangat indah. Saya sering pakai saat ada hajatan besar atau kecil di Malaka. Ini bagian dari promosi warisan budaya kita,” ujar Ceicilia Bere Buti, istri Kim Taolin.
Kali ini Kim Taolin terlihat mengenakan stelan jas yang terbuat dari kain tenun ikat Malaka, asli suku Dawan R.
Di sampingnya, Ceicilia istrinya, mengenakan setelan baju komplit dengan roknya, juga bermotif Tenun ikat Khas Dawan R Malaka.
Di Kabupaten Malaka, kain tenun ikat yang dikenakan Kim Taolin dan Istrinya ini, dijual dengan harga yang terjangkau.
Biasanya, harganya kisaran 1 juta sampai 2 juta, tergantung motif dan ukuran.
Untuk produksinya, Ceicilia Bere Buti selaku Wakil Ketua Deskranasda Kabupaten Malaka, sering memberikan support untuk para perajin tenun ikat Malaka.
Seringkali, istri orang nomor dua di Malaka ini selalu membantu dengan pengadaan bahan dasar, berupa benang untuk produksinya.
“Semoga, tenun ikat Malaka dapat menembus pasar nasional dan internasional. Kualitas kain, terjaga untuk waktu yang lama,” ungkap Ceicilia Bere Buti, saat dihubungi VoxNtt.com melaui pesan WhatsApp.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba