Betun, Vox NTT- Polres Malaka menetapkan Ferdinandus Reme, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sebagai tersangka dugaan pemalsuan KTP warga atas nama Raiminda Funan.
Raiminda Funan adalah penggugat intervensi dalam kasus sengketa lahan di Dusun Laran, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.
Demi memuluskan perkara tersebut diduga Kadis Ferdinandus ikut terlibat dalam pembuatan KTP dan Kartu Keluarga milik Raiminda Funan.
Polres Malaka kemudian menetapkan Kadis Ferdinandus sebagai tersangka pada 3 September 2021.
Silvester Nahak selaku kuasa hukum pelapor, Wilhelmina Bete Nahak, menegaskan, status tersangka atas Kadis Ferdinandus jelas dan fakta.
Status hukum tersebut bukan opininya sebagai pengacara atau pun berita media massa.
“Status tersangka itu jelas dan fakta. Bukan opini saya atau media. Itu dari pihak kepolisian. Sangat keliru kalau ada yang katakan itu adalah opini,” ujar Silvester, Kamis (23/09/2021).
BACA JUGA: Diduga Palsukan KTP, Kepala Disdukcapil Malaka Ditetapkan sebagai Tersangka
Menurut Silvester, Polres Malaka tentu sangat profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penetapan tersangka tersebut berdasarkan alat bukti yang kuat.
“Sekali lagi ini bukan opini,” tegas Silvester.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak menggiring opini terkait status tersangka Kadis Ferdinandus. Namun status tersebut merupakan fakta hukum yang tidak bisa dipungkiri oleh umum.
“Karena beliau menjabat sebagai kepala dinas, yang mana sekarang sistem penerbitan Kartu Keluarga dan KTP dilakukan secara elektronik sehingga tanda tangan beliau sudah menjadi satu kesatuan dengan sistem yang ada,” tegasnya.
“Sehingga aneh juga kalau dikatakan beliau tidak terlibat atau tidak bersentuhan dengan penerbitan KK dan KTP, ” imbuh Silvester.
Kapolres Malaka AKBP Rudi Ledo saat dikonfirmasi terkait status tersangka Ferdinandus Rame, menegaskan pihaknya sementara melakukan penyidikan.
“Masih dalam proses penyidikan, terima kasih,” tulis AKBP Rudi saat dihubungi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (22/09/2021).
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba