Maumere, Vox NTT– Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere menggelar diskusi publik di Kampus STFK Ledalero, Kamis (30/09/2021).
Kegiatan diskusi publik ini berjalan di bawah tema “Korupsi di Tengah Pandemi”.
Presidium Hubungan Perguruan Tinggi PMKRI Cabang Maumere, Paule Dji Bomba, dalam materi yang disampaikan di hadapan peserta menjelaskan, diskusi ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan mencegah kecenderungan tindakan korupsi di tengah pandemi Covid-19.
Di tengah situasi pandemi ini, kata dia, kaum muda tentu saja harus berkapasitas sebagai tonggak kebenaran.
BACA JUGA: “Co Tara Toe Kole Rona Dami, Eme Matas Ibu Nias Boak?”
Kaum muda harus bersikap kritis melihat para pemimpin yang bersikap korup.
“Kita harus dobrak,” tegas Paule.
Sementara itu, Ketua SEMA STFK Ledalero, Sarnus Jorni Harto, dalam paparannya mengatakan, sebagai mahasiswa aktivis PMKRI maupun mahasiswa pada umumnya, hendaknya memberikan konsep dan strategi tentang ‘korupsi’ dalam pandangan pikiran Yunani.
“Harapan saya, segenap aktivis PMKRI harus berperan impresif bahkan represif dalam menyikapi kehidupan inkondusif bangsa di tengah pandemi,” kata Sarnus.
Menurut dia, keterlibatan mahasiswa dalam menyikapi situasi sosial politik sungguh merupakan ujung tombak dan inisiator dengan muatan idealisme, kritis, serta tekad yang membara.
Meskipun dicap sebagai aktor antagonis, namun perjuangan mahasiswa tetap berpijak di atas nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
“Bukan sebaliknya karena kepentingan pragmatis demi gengsi dan ambisi,” imbuh dia.
Dalam keadaan apapun, Sarnus mengharapkan agar mahasiswa dapat mempertahankan nilai Katolik dan kebenaran ajaran sosial Gereja.
Senada dengan itu, Devri Ngo salah satu peserta saat sesi pertanyaan menegaskan, korupsi merupakan tindakan yang paling buruk di tengah pandemi.
Kontributor: Yohanes A. Loni
Editor: Ardy Abba