Mbay, Vox NTT- Kasus dugaan kekerasan yang menimpa lima mahasiswa asal Nagekeo di Kupang beberapa hari lalu mendapat rekasi dari Yosef Kalasan Mosa Adja, Ketua Gerakan Masyarakat Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik indonesia (Forkoma PMKRI) Nagekeo.
Melalui siaran pers yang diterima VoxNtt.com, Senin (01/11/2021), pria yang akrab disapa Sandro Adja ini mengutuk keras aksi premanisme terhadap lima mahasiswa asal Nagekeo di Kupang.
BACA JUGA: Lima Mahasiswa asal Nagekeo di Kupang Diduga Dipukul Sekelompok Orang Tidak Dikenal
Sebab itu, ia meminta aparat penegak hukum agar segera bertindak cepat dan tegas menyikapi persoalan ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Germas Forkoma PMKRI Nagekeo mengutuk keras aksi tidak manusiawi yang dilakukan sekelompok anak muda terhadap beberapa orang mahasiswa asal Nagekeo Kupang yang terjadi di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Sabtu, 30 Oktober 2021. Sebagai warga Negara Republik Indonesia pastinya kita mempunyai hak dan kewajiban untuk mendapatkan perlindungan hukum. Untuk itu saya minta kepada petugas yang berwajib dalam hal ini ada kepolisian untuk bertindak cepat dan tegas menyikapi persoalan ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Sandro Adja.
Desakan kepada aparat penegak hukum dalam merespons dugaan kasus kekerasan ini agar kasus serupa juga tidak terjadi pada orang lain.
Penganiayaan dan aksi premanisme, kata mantan ketua Permasana periode 2011 – 2012 ini, merupakan perbuatan terkutuk yang menodai harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang harus dihormati.
Kasus dugaan penganiayaan itu memang menjadi tanggung jawab bersama. Meski begitu, politisi partai NasDem tersebut meminta pertanggungjawaban Negara, dalam hal ini pemerintah untuk segera menuntaskannya dengan memberikan hukuman setimpal terhadap para terduga pelaku.
“Kita percayakan kepada pihak Kepolisian, karena secara normatif pihak yang paling bertanggung jawab secara hukum adalah Negara, dalam hal ini adalah pemerintah. Jika tidak ada penyelesain, baru kita tindak lanjut,” tegas Sandro Adja.
Forkoma PMKRI Nagekeo masih terus berkomunikasi dengan para mahasiswa di Kupang sembari meminta untuk tetap tenang dan ikut memantau kelanjutan proses penyelesaiannya.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba