Nasional, Vox NTT- Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat hingga saat ini belum kunjung terungkap meski sudah 3 bulan berlalu. Puluhan saksi diperiksa polisi untuk mengungkap kasus tersebut.
Selain pembunuhan Tuti dan Amalia, banyak kasus pembunuhan yang belum terungkap hingga saat ini. Salah satunya, kasus mutilasi di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Setiabudi, Jakarta 40 tahun silam. Peristiwa berdarah tersebut terjadi pada tanggal 23 November 1981.
Saat itu, dua orang satpam kantor PT. Garuda Mataram Motor menemukan dua kotak kardus di trotoar, seberang Gedung Arthaloka, yang saat ini menjadi cabang Bank Muamalat.
Kedua satpam tersebut curiga karena dari kardus tersebut tercium bau anyir serta dikerubungi lalat. Mereka lalu melaporkan penemuan kotak-kotak kardus tersebut kepada seorang polisi yang sedang mengatur lalu lintas, namun karena sedang sibuk, penemuan ini menjadi terlupakan.
Kedua kardus tersebut terus tergeletak di pinggir jalan hingga ditemukan oleh dua orang gelandangan.
Ketika dibuka, ditemukan sebuah jasad yang telah dimutilasi. Kardus pertama berisi tiga belas tulang dan sebuah kepala, dengan kondisi tulang dikerat dari daging. Sedangkan kardus kedua terdapat 180 potongan daging manusia, termasuk organ-organ dalam.
Beberapa tanda-tanda tubuh seperti sidik jari, telapak tangan, telapak kaki, dan fisik kepala tidak dihilangkan, sementara itu bagian-bagian tubuh seperti anus, kandung kemih, dan pankreas tidak ditemukan.
Untuk membongkar kasus tersebut, ahli forensik Mun’im Idris melakukan autopsi jasad yang diperkirakan seorang pria berumur 21 tahun. Mun’im Idris saat itu mengatakan, korban dimutilasi secara sistematis dan layaknya ‘kambing guling’.
Korban dibunuh dan dimutilasi sekitar dua hingga satu hari sebelum mayat ditemukan.Hasil tes sidik jari tidak menemukan pasangan yang cocok.
Sumber: Okezone