Nasional, Vox NTT- Dua orang anak masing-masing berumur lima dan tujuh tahun di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menjadi korban aksi pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan oleh kakek, paman, kakak kandung dan tetangganya.
Dari tujuh orang pelaku pemerkosaan dan pencabulan itu, lima di antaranya sudah ditangkap polisi pada Rabu (17/11/2021).
Mereka adalah kakek DJ (70), paman AO (23), kakak AD (16), kakak RM (11), dan sepupu GA (9). Sementara dua lainnya, tetangga dan rekan paman, sedang diburu polisi.
Tiga di antara lima orang tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan dua lainnya yakni kakak dan sepupu, dilakukan diversi karena masih di bawah umur.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Komisaris Rico Fernanda mengatakan, tersangka terancam hukuman penjara 15 tahun.
”Kami sudah menetapkan tiga tersangka, yaitu kakek, paman, dan kakak kandung korban. Tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara. Selain itu, ada sepupu dan kakak kandung tetapi mereka wajib diversi karena berusia di bawah 12 tahun. Dua lainnya masuk DPO (daftar pencarian orang),” kata Rico, Kamis (18/11/2021), seperti dilansir kompas.
Rico juga menjelaskan tentang posisi dari dua korban pemerkosaan dan dua orang pelaku yang diversi. Dua korban yang berusia lima dan tujuh tahun itu kini tengah menjalani proses rehabilitasi di rumah aman.
Sedangkan dua orang yang diversi dititipkan di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) Kasih Ibu, Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah.
Kronologi Pengungkapan
Terungkapnya aksi bejat tersebut berawal dari pengakuan kedua korban ke tetangga sebelah. Keduanya mengaku, mereka kerap mendapatkan perlakuan pemerkosaan dan pencabulan dari orang-orang dekatnya.
Tidak hanya sebatas cerita, kedua anak tersebut bahkan enggan pulang rumah karena merasa takut dengan tindakan tersebut. Mendengar itu, tetangga korban pun langsung menghubungi Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat dan melaporkannya ke markas polisi, Rabu (17/11).
Laporan itu menjadi kekuatan polisi untuk melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan. Berdasarkan hasil temuan, aksi brutal itu dilakukan dalam sebulan terakhir di rumah korban.
”Awalnya dilakukan kakek, diintip paman. Paman melakukan juga. Selanjutnya, diikuti pula oleh abang-abang korban dan pelaku lainnya. Kejadian dilakukan berulang kali. Korban tinggal di rumah bersama kakek, nenek, abang, dan ibunya,” jelas Rico.
Rico menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah melakukan tindakan visum kepada korban. Hasil visum tersebut menunjukkan bahwa ada kerusakan pada bagian alat vital korban sehingga memperkuat bukti bahwa korban telah diperkosa.
“Hasil visum sementara menunjukkan selaput anak tersebut robek,” jelas Rico seperti dilansir CNN Indonesia.
Sedangkan untuk dua orang yang hingga kini masih kabur, Rico menjelaskan, keduanya sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan akan terus dilakukan pencarian sampai keduanya ditangkap.
Sumber: Kompas.id dan CNN Indonesia
Editor: Igen Padur