Kupang, Vox NTT – Ikatan Keluarga Manggarai Raya (IKMR) Kupang menggelar acara sarasehan bersama Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Manggarai Raya di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara sarasehan yang mengusung tema “Marajuk Ide: Tantangan dan Arah Langkah Gerak OKP se-Manggarai Raya di Kupang” itu berlangsung di Hotel Romyta Kota Kupang, Minggu (21/11/2021).
Acara sarasehan yang dihadiri ratusan mahasiswa asal Manggarai yang dipandu langsung oleh Bonefasius Jehadin itu menghadiri tokoh Manggarai di Kupang, di antaranya, Frans Kape, Frans Sarong, Frans Tulung, Ignas Lega, Aloysius Sukardan, Sipri Jun, Florentianus Tat, Paskalis Angkur, Yohanes Jimi Nami, dan Yuvensius Tukung.
Koordinator sarasehan IKMR Kupang Adrianus Dandi mengatakan, organisasi kepemudaan menjadi target fokus perhatian dari bidang pendidikan pemuda dan kaderisasi IKMR Kupang.
Karena itu, kata dia, kegiatan sarasehan itu untuk menjawabi tugas dan perhatian bidang pendidikan pemuda dan kaderisasi IKMR Kupang.
“Saya kira, kegiatan sarasehan ini bagian dari mentransfer pikiran atupun merajut dan merakit ide, sehingga menjadi gambaran bagi kita OKP se-Manggarai Raya di kota Kupang. Itu tujuan pertama dari kegiatan ini,” kata Adrianus dalam sambutannya.
Alumni mahasiswa Undana Kupang itu juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus IKMR yang telah mempercayainya sebagai koordinator pelaksana dalam acara tersebut.
“Saya sebagai koordinator menyampaikan terima kasih kepada pengurus IKMR dalam hal ini Ketua dan Wakil Ketua, para narasumber yang bersedia untuk hadir pada siang hari ini,” ucap Adrianus.
Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi IKMR Kupang Florentianus Tat mengatakan, pertemuan sarasehan ini terjadi berawal dari harapan Ketua IKMR dan para pengurus.
Menurutnya, OKP mahasiswa se-Manggarai Raya yang ada di Kupang merupakan generasi penerus untuk tiga Manggarai ke depan.
“Oleh karena itu, hari ini kita coba muncul titong data tua, co tombo agu hae, agu toing supaya mereka lebih arah ke mana, apa dan bagaimana. Apa yang mereka lakukan setelah menjadi pengurus organisasi atau berhasil mengerakkan organisasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua IKMR Kupang Aloysius Sukardan mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19, namun IKMR Kupang bersama mahasiswa masih berkesempatan berdiskusi tentang pemuda.
“Covid-19 yang mungkin sudah menurun, Kita masi berkesempatan berdiskusi tentang pemuda,” kata Aloysius.
Dosen Fakultas Hukum Undana Kupang itu mengatakan, tidak ada alasan untuk berhenti mendiskusikan tentang masa depan kepemudaan.
“Kita tidak ada alasan untuk kita akan berhenti mendiskusikan tentang masa depan kepemudaan. Suka atau tidak suka estafet itu diberikan, oleh karena itu saya berikan apresiasi yang sangat tinggi kepada bidang pendidikan pemuda dan kaderisasi,” ucapnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba