Kupang, Vox NTT- Sejumlah fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, diduga dibakar teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB), beberapa hari lalu.
Ketua Dewan Pembina Lembaga Hukum dan HAM PADMA Indonesia, Gabriel Goa, menilai tindakan teroris KKB tersebut merupakan kejahatan kemanusian yang keji.
“Selain sarana prasarana dibakar dan lebih sadis lagi petugas Nakes (tenaga kesehatan) mengalami kekerasan fisik dan psikis,” ujar Gabriel dalam rilis yang diterima, Minggu (19/12/2021).
Menurut dia, akibat insiden tersebut pelayanan kesehatan dan pendidikan terhambat. Kondisi tersebut tentu saja berdampak fatal pada kehidupan masyarakat Pegunungan Bintang.
“Mirisnya aparat penegak hukum terkesan lamban dalam mengusut pelaku dan aktor intelektualisnya,” ujar Gabriel.
Sebab itu, ia mendesak Kapolri agar segera memerintahkan Kapolda Papua dan Kapolres Pegunungan Bintang untuk segera menangkap pelaku dan aktor intelektual di balik insiden tersebut.
Gabriel menilai, pelaku kejahatan kemanusiaan tidak saja membakar fasilitas umum, tetapi juga melakukan kekerasan fisik dan psikis serta telah menginjak-injak harkat dan martabat petugas kesehatan dan pelayan publik di Pegunungan Bintang, Papua.
Ia juga mendesak pimpinan Komisi III DPR RI untuk segera meminta pertanggungjawaban Kapolri dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kapolri segera backup total Kapolda Papua dan Kapolres Pegunungan Bintang segera tangkap dan proses hukum pelaku dan aktor intelektual kejahatan kemanusiaan di Pegunungan Bintang, Papua,” tegas Gabriel.
Ia juga memdesak Presiden RI Joko Widodo segera memerintahkan Kapolri agar turun tangan langsung ke Pegunungan Bintang untuk menangkap dan memeroses hukum pelaku dan aktor intelektualnya.
Untuk diketahui, polisi mengungkap alasan mengapa KKB selalu menyasar fasilitas pendidikan di tanah Papua.
“Sesuai ancaman yang disebar via video Youtube target adalah fasilitas pemerintah,” ujar Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito dilansir detikcom, Selasa (14/12/2021).
Menurut Cahyo, pendidikan merupakan aspek dasar bagi sebuah negara agar bisa bergerak maju. Jika pendidikan diperlemah, maka warganya dapat dengan mudah dipengaruhi hal-hal buruk.
“Pendidikan adalah kebutuhan fundamental suatu bangsa bila ingin maju dan berkembang,” jelas Cahyo.
“Dengan lumpuhnya sarana pendidikan tentu secara jangka panjang diharapkan masyarakat tetap berpendidikan rendah supaya mudah diprovokasi dan dipengaruhi,” katanya.
Cahyo menduga pelaku pembakaran SMP Negeri Serambakon merupakan kelompok yang sama dengan pelaku pembakaran SMAN 1 Oksibil beberapa hari yang lalu. Perlu diketahui, SMAN 1 Oksibil dibakar oleh KKB pimpinan Lamek Taplo.
“Patut diduga demikian karena lokasi di distrik yang sama dan berdekatan. Ingat ya saya sampaikan patut diduga,” tuturnya.
Penulis: Ardy Abba