Oleh: Aron Seran
Hanya Debulah Aku
Di ufuk langit nan merah
Ilusi yang tak sanggup menyatuh
dalam hamparan debu tanah
yang melekat dalam diri
aku hanya sebuah debu, dihadapan-Mu
aku hanya sebuah debu, dialas kaki-Mu
angin pun masih lebih berat dari-Ku
aku hanya sebuah debu,
aku menjadi noda bagi-Mu
Di ufuk langit
ilusi yang kesekian kali beradu
dalam misteri kehidupan
yang menjadi noda diri
Tuhan !!!
aku tak terhitung di hadapan-Mu
aku pun tak sanggup menatap Cahaya-Mu
aku sebutir debu!!!
dihadapanMu aku kembali bersujud
tertatih-tati melafalkan sebuah doa
dalam secercah sinar.
Pantulan Senyuman
Dia Yang Mengubah Lara Jadi Nara
Menghempas Sebuah Nada-Nada Kusat
Dia Yang Mengubah Tangis Jadi Senyum
Menghasilkan Pantulan Sinar Nada-Nada Cinta
Senyuman Yang Bernada
Tentang Dia Yang Lara
Tentang Dia Yang Tangis
Di atas Sajak Murni
Senyum Yang Bernada
Mengubah Jadi Nara
Mengubah Jadi Senyuman
Diatas Sajak Suci
Dia, Sekian Kali Jadi Cermin
Biasnya Senyuman Dalam Diri
Dia, Sekali Lagi Menjadi Pantulan
Dalam Senyum Pantulan Senyuman