Kupang, Vox NTT- Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Inovasi, Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar menggelar seminar dan pelatihan guru TK hingga SMA pada 11-16 Juli 2022.
Kegiatan itu dihadiri oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal GTK Indonesia, Rachmadi Widdiharto.
Dalam sambutanya secara daring, Rachmadi menyebut bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan itu.
Menurut dia, Kemenristek tiada hentinya memperbaiki kualitas pendidikan. Salah satunya sudah meluncurkan kurikulum merdeka dan merdeka belajar.
“Kurikulum ini agak berbeda dengan sebelumnya. Mohon teman-teman di satuan pendidikan dan mitra kami untuk mengawal bagaimana kurikulum merdeka ini berjalan optimal,” ujar dia, Senin (11/07/2022) siang.
Kurikulum merdeka, demikian Rachmadi, tidak sekadar capaian angka pada statistik belaka, tetapi sampai kepada capaian pembelajaran. Ia pun berharap harus sampai pada kualitas pembelajaran.
“Kita berharap lebih diberdayakan komunitas pembelajaran keterlibatan masyarakat dan organisasi pendidikan serta profesi. Sehingga anak-anak bisa betah di sekolah, sehingga profil pembelajaran pancasila itu bisa berjalan dengan maksimal. Semoga kegiatan ini bisa memperbaiki kualitas pendidikan di NTT,” ujar Rachmadi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi saat membuka kegiatan itu mengatakan, perjalanan kurikulum mengalami perubahan. Karena itu perlu disambut baik.
Menurut Linus, pergantian kurikulum esensinya meningkatan mutu siswa. Di NTT sendiri sekolah-sekolah penggerak didukung dengan sekmen tertentu.
“Penekanan Pemprov NTT yakni pendidikan sekolah dasar kemampuan literasi dan numerasi menjadi perhatian serius bagi guru-guru disekolah dasar,” ujar Linus.
Karena berdasarkan riset kerja sama dengan INOVASI, demikian Linus, kemampuan membacanya belum begitu lancar apalagi sekolah pedalaman.
Sebagai kepala dinas, ia pun mendukung penuh kebijakan kebijakan kementerian.
Kemajuan teknologi boleh berkembang pesat akan tetapi peran guru tidak bisa diganti oleh siapapun.
“Catatan pendidikan yang dimiliki Dinas P dan K NTT, pendidikan NTT perlu kita perbaharui dengan penguatan kapasitas forum guru dan diskusi dan inisiasi. Kita mendukung penuh Lembaga Inovasi yang bergerak ke Flores bisa juga ke Lembata dan Sabu Raijua serta Kabupaten lain yang membutuhkan,” ujar dia.
Sementara itu, Wirman Kasmayadi Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, mengatakan pihaknya memiliki tugas penting untuk melatih pengembangan guru pada setiap satuan pendidikan.
“Kami adalah salah satu unit pelaksana teknis yang memiliki tugas dan peran yakni melakukan pengembangan bagi guru dan calon guru, pengawas dan calon pengawas,” kata Wirman.
Ia berjanji akan melakukan langkah strategis.
Melihat animo sekolah yang belajar secara mandiri untuk kurikulum merdeka, Wirman mengatakan, pihaknya bersinergi awal dengan INOVASI salah satu lembaga afiliasi. Langkah awalnya adalah melakukan ngopi ngobrol pintar dengan berbagai komunitas dan organisasi profesi guru di NTT.
BGP NTT, kata dia, membentuk sebuah wadah lintas sektor untuk membangun pendidikan di NTT.
Dalam wadah yang disebut Flobamora Bergerak, Balai Guru Penggerak Provinsi NTT dengan berbagai komunitas di NTT terus bergerak untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri yakni, Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Zulfikri Anas,Kepala BBPPMPV BOE Malang I Gusti Made Ardana, dan Provincial Manager INOVASI
Hironimus Sugi.
Dalam sepekan, Kegiatan terdiri dari lima materi. Akan ada pembagian kelas bagi TK dan SD. Kegiatan berlangsung sejak Tanggal 11 sampai 17 Juli 2022.
Pantauan VoxNtt.com, meski dilaksanakan secara daring, ribuan perwakilan sekolah dari berbagai satuan pendidikan ikut melibatkan diri dalam kegiatan itu.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba