Jakarta, Vox NTT- Pandemi Covid-19 selama lebih-kurang dua tahun ini berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat, khususnya yang bergerak dalam bisnis pariwisata.
Menurunnya pandemi, menghidupkan gairah masyarakat global untuk kembali berwisata di seluruh Indonesia. Tak heran pariwisata menjadi salah satu primadona pemulihan ekonomi negara.
Melihat krisis ekologi global, Perkumpulan Alumni Margasiswa Republik Indonesia (PATRIA) memandang perlu untuk mengimplementasikan green energy dalam green tourism.
“Misalnya, energi surya digunakan sebagai penerang pada lokasi-lokasi wisata di Pulau Sumba,” ungkap Ferdi Antonio, Wakil Ketua Umum PATRIA Urusan Pendidikan, Riset, dan Teknologi.
Karena Jepang terkenal sebagai negara yang punya teknologi maju dalam hal green energy dan green technology, PATRIA mengharapkan pemerintah Jepang bersedia mendukung PATRIA dalam pemberdayaan masyarakat melalui riset lapangan, transfer teknologi, dan edukasi.
Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, mengapresiasi dan sangat mendukung program yang ditawarkan PATRIA.
Dia menjelaskan bagaimana Jepang di era 1970-an juga pernah mengalami kerusakan lingkungan yang sangat parah, di mana sungai-sungai penuh dengan sampah dan busa sabun. Namun kini sungai-sungai bersih dan dipenuhi ikan, sehingga menjadi tempat berkumpul dan rekreasi bagi penduduk setempat.
Di Indonesia, Jepang juga banyak membantu proyek hijau, seperti budidaya ikan di Sabang (Aceh) dan Biak (Papua).
Bahkan ikan yang dihasilkan dari budidaya tersebut diekspor ke Jepang. Kenji juga mencontohkan bantuan program pariwisata hijau di Danau Toba melalui Yayasan Toyota.
“Pemerintah Jepang siap memfasilitasi PATRIA untuk bermitra dengan organisasi maupun individu di negara Jepang,” ujar Duta Besar Kenji.
PATRIA sangat berkepentingan bekerjasama dengan pihak Jepang karena saat ini di Nusa Tenggara Timur juga sedang diimplementasikan Laudato Si dengan mempromosikan Pulau Sumba sebagai Pulau Hijau (Green Island) untuk Pariwisata dan Energi di wilayah lainnya di Indonesia Timur.
Harapan ke depan, pihak Jepang bisa berkolaborasi dengan PATRIA untuk mempromosikan Pariwisata Hijau dan Energi Hijau di Indonesia, khususnya Indonesia Timur.
Selain itu, PATRIA melalui Ketua Umum yang biasa disapa Gustaf, dan Waketum Urusan Pendidikan, Riset, dan Teknologi, dr Ferdi, membicarakan secara serius soal kemungkinan beasiswa bagi kader-kader PATRIA yang tersebar di seluruh Indonesia untuk studi lanjutan ke Negeri Sakura.
“Kami siap bekerjasama dan mendukung program beasiswa untuk kader-kader PATRIA,” ujar Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia.
Pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia pada hari Senin 22 Agustus 2022 di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta diikuti oleh Agustinus Tamo Mbapa (Ketua Umum), Septyarini (Sekretaris Jenderal), Ferdi Antonio (Wakil Ketua Umum Urusan Pendidikan, Riset, dan Teknologi), Samuel Henki Sigiro (Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Pendidikan, Riset, dan Teknologi), dan Gabriel Goa (Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Hubungan Internasional). [*]