Kupang, Vox NTT- Program Studi Ilmu Politik Fisip Undana menggelar Seminar Nasional di Aula Fisip Undana, Kamis (06/10/2022).
Seminar berjalan di bawah tema, “Meneropong Demokrasi Lokal Dalam Pembangunan Masyarakat Desa”.
Pelaksanaan Seminar Nasional ini merupakan rangkaian kegiatan yang membedah isu-isu strategis yang menjadi roadmap Prodi Ilmu Politik Fisip Undana.
Kali ini, persoalan Rural Development diangkat menjadi tema diskusi strategis di tengah semakin dinamisnya isu-isu yang berhubungan dengan pembangunan pedesaan.
Adapun pemateri pada kegiatan Seminar Nasional ini yakni, Juwita Hayyuning Prastiwi yang merupakan Ketua Prodi Ilmu Politik Fisip Universitas Brawijaya Malang.
Dia memaparkan bebarapa isu di desa berdasarkan hasil riset yang pernah dilakukan pada masyarakat pada beberapa desa di perbatasan RI-RDTL dan beberpa studi kolaboratif lainnya.
Pemateri kedua, Klemens Kwaman Kepala Desa Hadakewa Kabupaten Lembata. Dia merupakan salah satu kepala desa yang semasa kepemimpinanya mendapat beberapa predikat prestasi yang diakui secara nasional.
Klemens memaparkan aktivitas Pemerintahan Desa Hadakewa serta peluang dan tantangan dalam menjalankan program pembangunan di desa.
Selain itu bagaimana kerja-kerja kolaboratif antarstakeholder dalam mendorong partisipasi masyarakat desa.
Pemateri ketiga adalah Alfridus S.D Dari, dosen Prodi Ilmu Politik Fisip Undana. Dia memaparkan kerangka sosial desa dan kajian historis terhadap politik pedesaan.
Kuliah Umum ini dimoderasi oleh Ricky Humau, staf pengajar Ilmu Politik Fisip Undana.
Pelaksanaan Seminar Nasional ini didahului penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Prodi Ilmu Politik Fisip Undana yang diwakili oleh Esrah D.N.A Benu sebagai Koordinator Prodi dengan Prodi Ilmu Politik Fisip Universitas Brawijaya Malang yang diwakili Juwita Hayyuning Prastiwi sebagai Ketua Prodi dan disaksikan oleh Wakil Dekan II Fisip Undana Dr. Mas’amah.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan II Fisip Undana Dr. Mas’amah menekankan agar perjanjian kerja sama antarkedua institusi ini wajib ditindaklanjuti dengan agenda-agenda kerja kolaboratif dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran yang di dalamnya ada MBKM, kolaborasi riset, pengabdian masyarakat dan penguatan kapasitas dan kualitas di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, sesuai dengan item-item yang disepakati dalam perjanjian.
Selain itu, penguatan isu-isu akademik sesuai roadmap Prodi perlu dieksplorasi lebih dalam yang salah satunya melalui seminar nasional dan aktivitas akademik lainnya. [VoN]