Kupang, Vox NTT- VoxNtt.com merangkum beberapa fakta atas laporan dugaan penggelapan uang dengan terlapor yakni Christofel Liyanto. Sedangkan pelapor yakni Jefri Suhay Basoeki.
Fakta yang ditulis berdasarkan hasil wawancara VoxNtt.com terhadap kedua belah pihak.
Pertama, Jefri Suhay Basoeki melaporkan Christofel Liyanto ke Polda NTT. Laporan di dilakukan pada Jumat, 14 Oktober 2022/di SPKT Mapolda NTT.
Kedua, laporan itu terkait dugaan penggelapan dan penipuan dengan rujukan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 378.
Kepada VoxNtt.com, Selasa (18/10/2022), Jefry mengaku ada yang janggal dan merasa dirugikan dengan dibuktikan adanya kwitansi pelunasan senilai Rp750.000.000.
Di mana, menurutnya, dana ratusan juta itu sebagai bukti dirinya sudah melakukan pembayaran ke Christofel Liyanto. Sedangkan Jefry tidak pernah menerima pinjaman senilai Rp750 juta tersebut.
“Persoalannya yakni tentang pinjam meminjam secara pribadi, tetapi saat mengembalikan pinjaman tersebut terjadi pendobelan (melunasi ulang),” kata dia.
Ketiga, Jefry menyebut membuka ruang mediasi sepanjang pihak terlapor mengembalikan uang yang menjadi haknya.
Kemudian, VoxNtt.com bertemu dengan Christofel Liyanto, Selasa 18 Oktober di ruang kerjanya.
Keempat, Christofel Liyanto merasa terkejut dengan pelaporan Jefry Basoeki. Kata dia, yang melakukan peminjaman uang dan tanda tangan kwitansi adalah Jefry selaku peminjam. Proses pembayaran sudah dilakukan oleh Jefry.
“Akan tetapi, barangkali sebagai manusia mungkin saya keliru. Jika dia bisa membuktikan bahwa saya punya utang ke dia, maka saya siap membayar,” ujar dia.
Kelima, Christofel membeberkan dua buah surat keterangan hutang piutang. Dalam surat yang dilihat VoxNtt.com itu, terdapat dua keterangan utang atas nama Jefry S. Basoeki.
Keenam, dua orang dengan inisial FCW dan TCB sebagai pihak yang menerangkan bahwa Jefry memiliki utang sebesar Rp200 juta kepada BPR Christa Jaya.
Ketujuh, sedangkan pada surat yang kedua dua nama yang sama juga menerangkan bahwa Jefry S. Basoeki memiliki utang sebesar Rp149 juta terhadap Christofel Liyanto.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba