Jakarta, Vox NTT- Komunitas Zero Human Trafficking Network (ZHTN) bertemu Kardinal Indonesia, Mgr. Ignatius Suharyo, belum lama ini. Mereka bertemu untuk membahas beragam kasus human trafficking atau perdagangan orang di Tanah Air.
Mereka yang tergabung dalam Komunitas ZHTN antara lain; Pdt. Elga Sarapung (Interfidei), Sr Irene, OSU (Talithakum Indonesia/Jakarta), Sr Genoveva, SSpS (Vivat Indonesia), Kang Rosidin (Fahmina Institute Cirebon), Gabriel Goa (Padma Indonesia) dan Sonya Helen Sinombor (Kompas).
“Janji Bapa Kardinal untuk sampaikan (imbauan akan bahaya human trafficking) dalam pesan Natal terwujud dan akan dilanjutkan untuk Surat Prapaskah 2023,” ujar Gabriel Goa, salah satu anggota Komunitas ZHTN kepada VoxNtt.com, Rabu (28/12/2022).
Dalam pertemuan tersebut, kata Gabriel, Mgr. Ignatius meminta Komunitas ZHTN untuk aktif melakukan advokasi atas beragam kasus human trafficking.
Mgr. Ignatius juga meminta untuk memasukan data-data dan informasi terkini terkait kasus human trafficking.
Merespons permintaan ini, Komunitas ZHTN melalui Sonya Helen Sinombor (Kompas) sudah membagikan data dan informasi terkini seputar kasus human trafficking kepada Kardinal.
“Bapa Kardinal juga meminta kita untuk lobi para pemuka agama dan aliran kepercayaan untuk ikut bersama menyuarakan Indonesia darurat human trafficking,” kata Gabriel.
Menurut dia, konsolidasi bersama untuk melawan praktik human trafficking penting dilakukan agar
bisa mempengaruhi Presiden Joko Widodo untuk segera menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Justice Collaborator Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kemudian, mempengaruhi DPR RI agar segera merevisi UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO dan terbentuknya Badan Nasional Penanggulangan TPPO pengganti Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO yang dinilai belum optimal.
Hal tersebut karena ada ego sektoral dan tidak adanya anggaran khusus dari APBN untuk pencegahan dan penanganan TPPO.
“Selanjutnya, segera membentuk ZHTN di provinsi-provinsi kantong migrasi non prosedural rentan human trafficking dengan tugas khusus pencegahan dan penanganan TPPO di daerah, serta berjejaring dengan ZHTN Nasional dan Internasional,” tutup Gabriel.
Penulis: Ardy Abba