Labuan Bajo, Vox NTT- Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, mendukung penuh upaya pemerintah pusat dan beberapa stakeholder terkait dalam upaya untuk mewujudkan adanya digitalisasi transportasi di Labuan Bajo demi kenyamanan para wisatawan yang datang berkunjung.
Hal itu disampaikan Yulianus saat memberikan kata sambutan pada kegiatan Forum Diskusi dan Kolaborasi Akselerasi Digitalisasi Layanan/Produk Pariwisasta yang diselenggarakan oleh Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yang berlangsung di Ballroom Hotel Meruorah Labuan Bajo beberapa waktus lalu.
Yulianus mengakui bahwa transportasi untuk para wisatawan di Labuan Bajo masih banyak kekurangan dan kelemahan.
“Kami sungguh menyadari bahwa tamu adalah berkah bagi kami. Oleh karena itu, kami harus bisa memberi rasa aman dan nyaman kepada setiap tamu yang datang dengan menyediakan segala sarana yang mereka butuhkan, termasuk moda transportasi,” tuturnya.
Oleh karena itu, Yulianus menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mendukung penuh upaya dari berbagai pihak untuk digititalisasi transportasi di Labuan Bajo.
Pada kesempatan tersebut, Yulianus juga memberi apresiasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang selama ini sudah banyak berkontribusi positif dalam memajukan pariwisata di Labuan Bajo.
Menurut Yulianus, kontribusi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam banyak hal telah berdampak sangat positif bagi pada pertumbuhan ekonomi di Manggarai Barat. Kemajuan pariwisata di Labuan Bajo sangat bermanfaat bagi masyarakat sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penonton tapi juga terlibat secara langsung dalam berbagai usaha perekonomian.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Vinsensius Jemadu, dalam sambutannya mengatakan diskusi ini sangat penting bagi kemajuan pariwisata Labuan Bajo untuk mendapatkan masukan-masukan yang konstruktif dan akan ditindaklanjuti dengan kolaborasi yang sinergis antar stakeholder terkait.
Vinsesius mengatakan Labuan Bajo merupakan satu dari lima destinasi pariwisata superprioritas yang ditetapkan oleh Presiden RI pada tahun 2019 dengan menjalankan prinsip 3A destinasi pariwisata, yaitu Akses, Amenitas dan Atraksi.
Ini merupakan arahan Presiden dalam pengembangan Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP) meliputi tata ruang, akses dan konektivitas, fasilitas di lokasi wisata, pengembangan SDM dan promosi.
Dengan menjadi DPSP, kata Vinsensius, Labuan Bajo memiliki privilege yang tidak didapatkan destinasi pariwisata lainnya di Indonesia sehingga ini menjadi kesempatan yang harus dapat dimanfaatkan sebaik baiknya untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif, membuka lapangan kerja, dan mendorong perekonomian masyarakat.
Sesuai arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan destinasi pariwisata, yakni relevant, digitalize, dan sustainable.
“Di era yang serba digital, kita dipaksa beradaptasi untuk bisa survive, sehingga akselerasi transformasi digital dengan pendekatan psikologis dan budaya menjadi strategi penting untuk pengembangan growth mindset (mau mencoba) dan menghilangkan fixed mindset (tidak mau, tidak bisa),” papar Vinsen.
Di akhir kata sambutannya, Vinsen mengajak semua pihak untuk bersama-sama berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi menjadikan Labuan Bajo lebih baik.
Penulis: Sello Jome