Mbay, Vox NTT – Kamera pengawas RSUD Aeramo berhasil merekam aksi pencurian yang dilakukan MGT (17) seorang pelajar wanita di salah satu SMA di Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.
Aksi pencurian MGT dilakukan pada Senin (17/6/2024). Sebanyak dua kali di waktu yang sama, kamera pengawas RSUD Aeramo merekam aksi MGT, saat dia menggasak uang, susu dan roti di salah satu kamar istirahat para perawat di rumah sakit itu.
Aksi pertama terekam pada pukul 16:16:50 Wita. Dengan mengenakan sweater cokelat, MGT menggasak susu dan roti milik para perawat di RSUD Aeramo.
Sementara pada aksi kedua terekam pada pukul 21:25:23 Wita. Kali ini MGT telah melepaskan sweaternya dan mengenakan baju kaos berwarna kuning. Gadis itu menggasak hanya uang.
Menurut keterangan salah satu petugas medis di RSUD Aeramo, MGT berhasil melancarkan aksinya setelah memanfaatkan pintu ruang istirahat perawatan yang tidak terkunci.
“Pintu tertutup tapi dia buka baru dia masuk. Itu pintu memang hanya bisa kunci dari dalam,” ujar perawat itu.
Setelah merasa sebagian barang di dalam ruangan itu raib, mereka kemudian memeriksa isi kamera pengawas.
Dalam rekaman itu, wajah MGT dan ciri pakaiannya sangat mudah dikenali sehingga mereka segera melaporkan ke petugas keamanan RSUD Aeramo, Irfan Kilu (29).
Setelah beberapa menit setelah menerima laporan, Irfan Kilu menyisiri area rumah sakit untuk menemukan keberadaan MGT.
Sekira pukul 23:46 Wita, Irfan berhasil mengamankan MGT yang kala itu sedang asyik bermain gadget. Atas saran, Dirut RSUD Aeramo, MGT kemudian diserahkan ke pihak kepolisian.
Namun, mengingat usianya yang masih tergolong anak di bawah umur, MGT hanya diberikan hukuman membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Ditemani kedua orangtuanya, MGT kemudian dibebaslepaskan.
Direktur Utama RSUD Aeramo, dr. Candrawati saat dikonfirmasi berujar, akan segera menambahkan jumlah kamera pengawas untuk meminimalisasi aksi kejahatan yang ada di RSUD Aeramo.
“Sudah kita rencanakan untuk penambahan CCTV, namun kita masih mengalami keterbatasan anggaran Pak,” ujar dr. Candra.
Penulis: Patrianus Meo Djawa