Mbay, Vox NTT – Sebanyak tiga orang remaja asal Kabupaten Sikka dilaporkan menghilang di puncak Gunung Ebulobo, Kabupaten Nagekeo pada Senin malam (8/7/2024).
Hampir semalam penuh, enam orang warga Desa Mula Koli dengan berbekal peralatan senter terus menyisir area hutan lindung di Gunung Ebulobo untuk menemukan ketiga pria itu.
Belum ada informasi tentang identitas ketiganya. Mereka diperkirakan masih berusia 16, 19 dan 22 tahun yang mencoba masuk ke kawasan Gunung Ebulobo dan melakukan pendakian tanpa memalui prosedur.
“Kurang tahu, kita baru dapat info tadi sore bahwa ada pendaki yang terjebak diatas gunung, kita kaget. Setelah kita cek, ternyata ada pendaki anak – anak dari Maumere,” ujar ujar Sekretaris Desa Mula Koli, Kanisius Lako.
Ia mengatakan, ketiganya masuk ke kawasan Gunung Ebulobo pada dan memulai pendakian sekira pukul 05.30 Wita tanpa sempat melaporkan ke petugas pos jaga Gunung Ebulobo yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ebulobo Permai Mulakoli.
Terpisah, Ketua Pokdarwis Ebulobo Permai, Barnabas Dala (53) berujar, ketiga remaja asal Kabupaten Sikka ini menjadi pendaki ketiga yang tersesat berdasarkan daftar insiden tersesatnya pendaki di Gunung setinggi 2.124 mdpl atau 6.968 kaki ini.
Sejak dirinya menjadi ketua Pokdarwis Ebulobo Permai, insiden tersesatnya pendaki gunung Ebulobo pertama kali terjadi di tahun 2018 lalu.
Dikabarkan, dua orang wisatawan asing asal Kanada yang menolak menerima tawaran pemandu. Kejadian kedua juga menimpa wisatawan mancanegara asal Australia.
Menurut Barnabas, Desa Mulakoli menjadi salah satu dari tiga titik start teraman untuk pendakian gunung tertinggi di Nusa Tenggara Timur ini.
Dua wilayah lain yang kerap dipilih pendaki gunung Ebulobo ialah dari Desa Ukuloga di Kecamatan Mauponggo di sisi bagian selatan Gunung Ebulobo dan dari Desa Kelewae, Kecamatan Boawae dari sisi bagian baratnya.
Meski begitu, sejauh ini belum diinformasikan ada pendaki yang sampai meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Ebulobo.
Penulis: Patrianus Meo Djawa