Mbay, Vox NTT – Dua tokoh masyarakat dari Kelurahan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Yosep Daga dan Domi Dodo, mendesak DPRD Nagekeo untuk segera melakukan investigasi terhadap proyek pembangunan Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) di wilayah mereka.
Hal ini untuk menghindari praktik korupsi anggaran negara serta memastikan pengawasan terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih yang telah lama dinanti warga setempat.
“Kami minta DPRD segera turun untuk investigasi, periksa pekerjaan itu semua,” ujar Yosep kepada VoxNtt.com pada Minggu pagi, 29 Desember 2024.
Dugaan Manipulasi dalam Proyek SPAM
Proyek pembangunan SPAM di Kecamatan Nangaroro yang dikerjakan CV Evarta dengan anggaran sebesar Rp2 miliar lebih dari Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo diduga mengalami manipulasi volume pekerjaan.
Hingga akhir masa kontrak pada 20 Desember 2024, proyek tersebut baru mencapai tahap pembuatan bekisting dari triplek tanpa adanya pengecoran.
Ismail, salah satu dari delapan pekerja proyek, mengungkapkan bahwa pekerjaan terhenti akibat ketiadaan material.
“Kami beristirahat sepanjang hari karena tidak ada material untuk melanjutkan pekerjaan,” katanya.
Lebih jauh, indikasi penggunaan material bekas, terutama pada pipa outlet, terpantau telah digunakan dalam proyek tersebut.
Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Ronny Rosok menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pembangunan bak reservoar berkapasitas 100 kubik air dan pemasangan 11 unit meteran air di rumah warga. Namun, hingga saat ini, meteran air belum dipasang.
“Meteran sementara dalam tahap perakitan,” kata Ronny saat dikonfirmasi. Dia juga berjanji akan memantau penggunaan pipa outlet bekas pada Senin, 30 Desember 2024.
Yang memprihatinkan, meski pekerjaan fisik bak reservoar belum dimulai dan meteran air belum terpasang, Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo telah mencairkan 81 persen anggaran proyek kepada rekanan.
Karenanya, tokoh masyarakat meminta DPRD Nagekeo segera mengambil langkah konkret untuk menyelidiki proyek ini, mengingat air bersih merupakan kebutuhan vital yang telah lama dinantikan warga Nangaroro.
“Kami berharap DPRD benar-benar serius mengawal proyek ini agar hasilnya sesuai dengan harapan masyarakat,” tutup Domi Dodo.
Penulis: Patrianus Meo Djawa