Mbay, Vox NTT – FAD (17), seorang pelajar kelas II SMK di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah warga di Desa Aeramo pada Senin, 17 Februari 2025.
Pemilik rumah, Petrus Sawi (60), menjadi orang pertama yang menemukan korban tergantung pada palang kayu di antara rumah utama dan dapur sekitar pukul 08.00 Wita.
Saat ditemukan, korban diduga telah meninggal dunia dengan kondisi yang mengarah pada tindakan mengakhiri hidup sendiri.
VoxNtt.com belum memperoleh informasi pasti mengenai motif hingga pelajar malang ini nekad mengakhiri hidupnya sendiri.
Menurut Petrus, pemilik rumah dimana korban ditemukan, rumah tersebut sedang dalam keadaan kosong saat kejadian sebab ia dan anggota keluarga lainnya sedang berada di Ndora, Kecamatan Nangaroro, untuk urusan keluarga.
FAD dipercayakan untuk menjaga rumah untuk mematikan lampu-lampu saat siang ketika rumah ditinggalkan.
Sekembalinya dari Ndora, Petrus dan keluarganya terkejut saat menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung.
Petrus mengungkapkan, FAD dikenal sebagai anak yang rajin dan baik, tetapi cenderung tertutup dalam urusan pribadi.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Filemon Laja (18), teman sekolah korban, yang mengenal korban sebagai sosok yang baik dan pekerja keras.
Kematian FAD menambah daftar kasus kematian akibat perbuatan sendiri yang terjadi di Kabupaten Nagekeo.
Menurut Yuni Hasan, Kepala Seksi Pengelolaan Kesehatan Jiwa Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, kematian FAD merupakan kasus kedua di tahun 2025.
“Ini yang kedua di tahun 2025. Januari kemarin, seorang pelajar SMA di Penginanga, Kelurahan Lape, juga ditemukan meninggal dunia dalam kondisi serupa,” ujar Yuni kepada VoxNtt.com di ruang jenazah RSUD Aeramo saat melakukan pendataan terhadap korban.
Sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo mencatat setidaknya telah terjadi tiga kasus serupa.
Kasus tersebut disebut telah menimpa dua pemuda di Kecamatan Nangaroro dan Aesesa serta seorang pelajar SMP di Kecamatan Mauponggo.
Saat ini, pihak Kepolisian dari Polres Nagekeo masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut penyebab kejadian ini.
Sementara itu, jenazah FAD berada di ruang jenazah RSUD Aeramo untuk menjalani pemeriksaan medis sebelum dibawa ke rumah orang tuanya di Ndora, Kecamatan Nangaroro.
Anton S Wangge, Anggota Komisi II DPRD Nagekeo dari Partai Nasdem menyampaikan ucapan dukacita yang mendalam bagi keluarga terutama kedua orangtua korban.
Anton berujar peristiwa ini harus menjadi perhatian serius bagi masyarakat, terutama dalam hal kesehatan mental di kalangan pelajar.
Menurut Anton, semua pihak harus segera mencari langkah konkrit untuk mencegah kasus seperti ini terjadi lagi di masa mendatang pada pelajar usia pra dewasa.
Anton juga meminta Polisi untuk lebih mendalami adanya kemungkinan motif lain dibalik kematian korban.
“Atas nama pribadi, saya menyampaikan dukacita yang mendalam. Sekembalinya saya dari Jakarta, saya akan segera bertemu keluarga Korban,” ujar Anton.
Penulis: Patrianus Meo Djawa