Kupang, Vox NTT– Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, mendorong Badan SAR Nasional (Basarnas) Kupang untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan berbagai pihak lintas sektor.
Kolaborasi lintas sektor, menurut Melki, penting dalam optimalisasi operasi dan pelayanan Search and Rescue (SAR) di wilayah NTT, terutama di Kupang. Dalam hal ini, ia mendorong Badan SAR Nasional (Basarnas) Kupang
Ia menambahkan, kolaborasi antara Basarnas, instansi pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas operasi SAR, terutama dalam menghadapi kondisi geografis yang menantang dan berbagai risiko yang mengancam keselamatan masyarakat.
Secara khusus, Melki memberikan perhatian serius terhadap sebaran habitat buaya air asin di perairan laut Kupang dan sekitarnya, yang menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga, nelayan, serta petani rumput laut dan garam.
Banyak di antara mereka yang tinggal dan beraktivitas di sekitar perairan laut dan muara, sehingga rentan terhadap bahaya dari buaya.
“Koordinasi dan komunikasi Basarnas bersama masyarakat yang tinggal dekat habitat buaya harus terus dibangun. Terlebih, kita tahu di Kupang dan Timor, sudah banyak kejadian korban dari keganasan buaya,” kata Melki ketika menerima kunjungan Kepala Kantor Basarnas Kelas A Kupang, Mexianus Bekabel dan jajarannya di Rumah Jabatan Gubernur NTT, pada Kamis, 6 Maret 2025 malam.
Beberapa orang, lanjut Melki, bahkan meninggal dunia akibat diterkam dan dimakan buaya, sementara yang selamat biasanya mengalami luka parah yang menyebabkan cacat.
Oleh karena itu, peran Basarnas sangat penting dalam hal ini. Upaya pencegahan harus menjadi strategi utama untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan serupa.
Pada kesempatan tersebut, Melki mengapresiasi peran dan fungsi Basarnas Kupang sejauh ini.
Ia menegaskan, kehadiran Basarnas di Kupang harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
“Terima kasih atas kedatangannya. Pemahaman terkait bencana, apapun bentuknya, harus menjadi pemahaman bersama bagi seluruh masyarakat NTT,” ujarnya.
Menurut Melki, sosialisasi mengenai penanganan bencana harus dilakukan secara masif.
Berbagai bentuk sosialisasi perlu dirumuskan dengan baik dan diinformasikan kepada masyarakat, agar mereka dapat memahami dan mengerti cara-cara untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
Kepala Kantor Basarnas Kelas A Kupang, Mexianus Bekabel, menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dan mendukung berbagai program Pemerintah Provinsi NTT.
Ia juga menyampaikan bahwa tugas dan fungsi Basarnas Kupang sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
“Kehadiran kami di sini selalu siap sedia untuk bekerja sama dengan jajaran Pemprov NTT dalam mendukung dan menyukseskan setiap program pembangunan,” ucap Mexianus.
Ia menambahkan, Basarnas Kupang akan terus membangun sinergitas bersama TNI, Polri, BMKG, BPBD, dan semua unsur terkait dalam pelaksanaan tugas untuk melayani masyarakat NTT.
Tantangan semakin kompleks, terutama dalam situasi bencana baik di darat maupun di perairan, menjadi perhatian serius Basarnas Kupang.
Oleh karena itu, Basarnas berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan pencarian dan pertolongan, termasuk dengan memanfaatkan teknologi terbaru yang mendukung operasi SAR di wilayah NTT. [VoN]