Mbay, Vox NTT – Anggota DPRD Nagekeo dari Partai NasDem, Anton Sukadame Wangge, menggelar kegiatan reses di Kantor Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu, 12 Maret 2025.
Reses ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya dilakukan di Desa Woedoa pada Senin dan Desa Nataute pada Selasa.
Dibandingkan dua lokasi sebelumnya, partisipasi masyarakat di Desa Tonggo terpantau sedikit menurun.
Jika di Woedoa dan Nataute jumlah warga yang hadir mencapai lebih dari 100 orang, di Desa Tonggo partisipasi warga yang hadir hanya sekitar 75 orang saja.
Hal ini disebabkan karena mayoritas masyarakat Desa Tonggo beragama Muslim dan sedang menjalankan ibadah puasa.
Dalam sesi dialog, salah satu harapan yang disampaikan oleh warga ialah adanya bantuan perumahan bagi Masyarakat miskin.
Menanggapi hal ini, Anton menyatakan bahwa ia telah mengalokasikan enam unit rumah untuk warga Desa Tonggo melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.
Secara keseluruhan, kata Anton, Kecamatan Nangaroro mendapatkan 30 unit bantuan perumahan dengan rincian: Desa Roti 9 unit, Desa Tonggo 6 unit, Kelurahan Nangaroro 10 unit, dan Desa Woedoa 5 unit.
Anton menegaskan, penerima bantuan harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki tanah bersertifikat dan diprioritaskan bagi kepala keluarga baru.
“Penerima harus benar-benar yang membutuhkan. Bantuan ini diprioritaskan bagi nelayan dan petani yang merupakan swasta murni,” ujarnya.
Sementara itu, terkait usulan bantuan ternak, Anton menjelaskan, pemerintah saat ini hanya mengalokasikan ayam dan kambing.
Bantuan ternak babi yang pernah diminta masyarakat tidak tersedia karena wabah virus Afrika yang masih melanda Nagekeo dan beberapa wilayah lain di Pulau Flores.
Ia juga mengingatkan pengajuan bantuan ternak juga harus diusulkan melalui proposal kelompok baik kelompok tani atau nelayan dan menghindari permintaan bantuan secara pribadi.
Sedangkan masalah ketersediaan air bersih yang juga diusulkan warga telah menjadi perhatiannya dalam reses ini.
Anton berjanji akan memperjuangkan solusi bagi empat dusun di Desa Tonggo.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2026 nanti, pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah mengenai sistem pompanisasi untuk mengambil air dari mata air pegunungan Boamuzy di Kecamatan Keo Tengah demi pemenuhan kebutuhan air di Desa Tonggo.
Sama halnya juga dengan usulan pembangunan infrastruktur jalan. Anton menyoroti kondisi jalan Tonggo-Keo Tengah yang sudah lama tidak diperbaiki sejak Anwar Pua Geno masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ia berjanji akan meneruskan perjuangan itu agar jalan tersebut segera mendapat kembali mendapat perhatian dan segera dilakukan perbaikan oleh pemerintah.
Dalam bidang pendidikan dan olahraga, Anton menanggapi aspirasi warga terkait pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).
Anton berencana mendorong dinas terkait agar menjadikan O2SN sebagai agenda tahunan dengan intervensi anggaran dari pemerintah, sehingga biaya kegiatan tidak lagi menjadi beban bagi orang tua siswa.
Salah satu warga, Geneoveva Gapa, dari kelompok Dasawisma Puupbheto, mengusulkan pengadaan alat penghalus daun pandan untuk mendukung industri rumah tangga anyaman tikar pandan.
Anton menyatakan akan menindaklanjuti permintaan tersebut dan berkoordinasi dengan Anggota DPR RI Julie Soetrisno Laiskodat untuk mencari solusi dalam penyediaan mesin penghalus pandan.
Pada Kamis esok, Anton mengagendakan akan bertemu dengan masyarakat Kota Keo untuk agenda kegiatan serupa.
Penulis: Patrianus Meo Djawa