Jakarta, VoxNTT.com – Anggota DPR RI Komisi III, Benny K. Harman, menegaskan pentingnya memahami sejarah kelam di balik peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh setiap 1 Mei.

Ia mengingatkan, hari buruh bukan sekadar libur nasional, tetapi simbol solidaritas global atas perjuangan buruh yang bermula dari tragedi berdarah di Amerika Serikat.

“Ada yang tahu mengapa setiap tanggal 1 Mei kita peringati hari buruh sedunia (May Day)?” kata Benny lewat unggahan di akun X miliknya, @BennyHarmanID, Rabu, 1 Mei 2025.

Ia menjelaskan, May Day lahir dari tragedi Haymarket di Chicago pada 1 Mei 1886. Saat itu, 300 ribu buruh di seluruh Amerika Serikat melakukan aksi mogok kerja.

Aksi buruh yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan hebat setelah aparat kepolisian bertindak represif.

Situasi memanas saat sebuah bom tiba-tiba meledak di barisan polisi, menimbulkan korban jiwa dari kalangan aparat maupun warga sipil.

Kericuhan pun meluas. Sejumlah pemimpin buruh ditangkap dan dijatuhi hukuman berat—bahkan ada yang dihukum mati.

“Darah buruh yang tertumpah di Chicago ini kemudian memicu gelombang solidaritas pekerja di seluruh dunia,” ujar Benny.

Benny mengatakan, para korban insiden Haymarket dikenang sebagai martir perjuangan buruh sedunia. Untuk menghormati perjuangan mereka, Kongres Buruh Internasional di Paris pada 1889 menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.

Di Indonesia, peringatan Hari Buruh sempat mendapatkan tempat di era Orde Lama. Namun, menurut Benny, pada masa Orde Baru peringatan itu dilarang keras.

Setelah rezim tersebut runtuh, kebebasan berserikat kembali dijamin, termasuk hak pekerja membentuk serikat buruh.

“Momentum penting terjadi pada era Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),” ujar Benny.

Setelah bertahun-tahun diperjuangkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional.

Menurut Benny, keputusan itu lahir dari sosok SBY yang dikenal sebagai jenderal intelektual dan pemimpin yang menjunjung demokrasi.

Penetapan itu dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2013, yang menjadikan Hari Buruh Internasional sebagai hari besar nasional dan mulai diberlakukan pada 1 Mei 2014.

Sejak saat itu, setiap tahun tanggal 1 Mei diperingati dengan berbagai kegiatan buruh di seluruh Indonesia, mulai dari rapat akbar seperti yang digelar di Gelora Bung Karno hari ini, hingga orasi di berbagai daerah untuk menyuarakan aspirasi dan harapan pekerja.

“Terima kasih Presiden SBY. Terima kasih para buruh dan pekerja yang tak pernah lelah berjuang. Jasmerah (Jangan sesekali melupakan sejarah),” tutup Benny. [VoN]