Berdasarkan pantauan sementara di 42 desa yang menyelenggarakan Pilkades serentak sudah tercium sinyal taruhan pemenang oleh para penjudi
Ruteng, VoxNtt.com– Bupati Manggarai, Deno Kamelus optimis pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang berlangsung pada 1 November 2016 mendatang bakal berjalan aman dan terkendali.
Hal tersebut dikatakan Deno saat dimintai komentar seputar pesta demokrasi Pilkades pada 42 desa di Manggarai. Pasalnya, sejauh ini ada indikasi bakal ada konflik di berbagai tempat lantaran maraknya perjudian perebutan kepala desa.
“Saya optimis dapat berjalan dengan aman dan terkendali. Semoga Pilkades kali ini dapat berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada,” katanya kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya, Rabu (26/10/2016).
Menurut Deno, melalui panitia di tingkat desa dan kabupaten Manggarai ratusan calon di 42 desa tersebut sudah menanda tangani pernyataan bersama.
Dalam pernyataan tersebut mereka menyepakati agar Pilkades mengedepankan prinsip demokratis dengan tetap mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Besok (Kamis, 27/10/2016) kami rapat Forkompimda membahas antisipasi kemudian yang terjadi. Secara teknis sudah disiapkan semua oleh panitia kabupaten dan desa,” kata Deno.
BACA: Gelar Pilkades Serentak Pemkab Manggarai Gelontorkan Dana 700 Juta
Dikabarkan sebelumnya, adanya praktek berkedok perjudian disinyalir menjadi salah satu potensi konflik dalam Pilkades serentak di Kabupaten Manggarai tahun 2016 ini.
Hal tersebut berdasarkan pemetaan sementara dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Manggarai.
Aleks Mahu, Kaban Kesbangpolinmas Manggarai kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/10/2016) mengatakan, berdasarkan pantauan sementara di 42 desa yang menyelenggarakan Pilkades serentak sudah tercium sinyal taruhan pemenang oleh para penjudi.
Menurutnya, maraknya bursa taruhan atau judi antara pendukung para calon kepala desa sangatlah sensitif dan rawan akan konflik. Karena itu, sinyal awal ini perlu diantisipasi oleh para penyelenggara pesta Pilkades, aparat keamanan, dan pemerintah Kabupaten Manggarai.
BACA: Judi Disinyalir Jadi Konflik Dalam Pilkades
Sebagai salah satu langkah awal mengantisipasi konflik akibat berjudi, kata Aleks, pihaknya sering menyampaikan himbauan pada beberapa pertemuan di desa-desa. Kesbangpolinmas mengarahkan agar tidak bermain judi pada moment pesta demokrasi masyarakat desa itu.
Hasil pantauan sementara lain yang berpotensi konflik, demikian dia menambahkan, yaitu para calon di beberapa desa masih ada hubungan keluarga dekat, bahkan kakak dan adik kandung.
Ia menyebut di Desa Bangka Ruang-Kecamatan Rahong Utara, misalnya, dari 4 calon kepala desa dua diantaranya kakak dan adik kandung. Meraka ialah Angglus Lahat dan Marsel Jangus.
Fenomena serupa juga terjadi di Desa Longko-Kecamatan Wae Ri,i. Dua calon di sana masih ada hubungan keluarga yang sangat dekat.
Selanjutnya, kata Aleks, di Desa Bajak-Kecamatan Reok. Di sana ada lima calon kepala desa yang bertarung, satu di antaranya calon petahana.
“Ada sedikit soal yang terjadi yaitu masalah pembangunan gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dimana warga lain menolak pembangunan gedung tersebut yang sudah dibahas dalam musyawarah desa,” terang Aleks.
Ia mengharapkan, beberapa potensi konflik yang berhasil dicium tersebut hendaknya menjadi perhatian semua pihak untuk menyusun langkah-langkah antisipatif. (AA/VoN)