Kefamenanu,VoxNTT- Kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Kabupaten Timor Tengah Uatara (TTU), Agustinus Kaesnube akhirnya angkat biacara soal Tanjung Bastian.
Sebelumnya media ini memberitakan kondisi Objek wisata yang terletak di Wini kecamatan Insana Utara ini, yang dipenuhi tumpukan sampah dan kotoran kambing.
Kaesnube saat ditanyai VoxNtt.com di gedung DPRD TTU pada Kamis (23/11/2017) menjelaskan, terkait pengelolaan objek wisata Tanjung Bastian, pihaknya mengalami kendala, yakni terjadi kekurangan sumber daya manusia.
Pasalnya, mengelola objek wisata seluas areal 63 Ha tersebut, dinas kebudayaan dan pariwisata hanya mengandalkan 4 (empat) orang staff saja.
Baca: Tanjung Bastian Bak Tempat Sampah dan Kandang Kambing
“Saat ini Unit pelaksana teknis yang tangani pengelolaan Tanjung Bastian sudah tidak ada dan tersisa empat orang pegawai kami disana, yang dimana dua orang berstatus PNS dan dua lainnya kontrak. Ini sangat sulit untuk tangani areal lahan yang mencapai 63 Ha tersebut,” jelas Mantan Asisten Ekonomi dan pembangunan setda TTU tersebut.
Selain itu, masalah lain menurut dia adalah kurangnya biaya perawatan. Kata dia dana perawatan lokasi pariwisata, khususnya Tanjung Bastian dan kolam renang Oeluan, hanya Rp 100 juta.
Namun dia menegaskan, untuk mengatasi kekurangan dana dan sumber daya manusia tersebut, pihaknya tengah berupaya membangun koordinasi dengan pihak pemerintah desa, agar sama-sama mengelola objek wisata tersebut.
“Kita sementara rumuskan nota kesepahamannya seperti apa dengan pemerintah desa, untuk pengelolaannya seperti apa, kita targetkan dalam waktu dekat bisa selesai dirumuskan,” ujar Kaesnube.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin