Kefamenanu,Vox NTT- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) gagal memenuhi target 500 pasangan dalam perlombaan dansa bertajuk “wonderfull Indonesia Cross Border” yang digelar di halaman depan Kantor Bupati TTU, sejak Jumat, 24 November hingga hari ini, Sabtu 25 November 2017.
Adapun target 500 pasangan itu disampaikan sekretaris Dibudpar dalam berita sebelumnya, dengan komposisi 300 berasal dari dalam negeri, yakni Kabupaten TTU, Belu, Malaka, TTS dan 200 lainnya dari Timor Leste.
Namun kenyataannya, sebagaimana data yang berhasil dihimpun VoxNtt.com, total peserta yang daftar hanya 411 dan yang mengikuti perlombaan hanya 380 pasangan dan peserta dari Timor Leste hanya 20 pasang yang berasal dari Timor Leste, selebihnya dari Belu, TTU, Malaka dan TTS.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Yohanes Sanak saat diwawancarai media ini di sela-sela kegiatan mengakui, minimnya jumlah peserta lomba dansa asal negara Timor Leste.
Menurutnya, rendahnya partisipasi peserta yang berasal dari Timor Leste, karena yang disiapkan dari distrik Oekusi masih berstatus pelajar, dan saat ini mereka disibukkan dengan proses belajar mengajar di Sekolah.
“Memang peserta lomba dansa hanya 20 pasang yang dari Tiles, tapi yang ikut datang nonton itu sampai 3 kendaraan penuh. Jadi, saya pikir target kita tetap terpenuhi,” jelas Sanak.
Sanak menambahkan, dalam persiapan pelaksanaan kegiatan, pihaknya terkendala di dana yang minim dan waktu persiapan yang relatif singkat.
Hal tersebut kata dia, menyebabkan pihaknya terpaksa melaksanakan kegiatan di halaman depan kantor bupati.
“Memang target kita itu kegiatannya harus di Wini, tapi karena waktu persiapan yang hanya berapa hari saja dan juga dana yang sangat kecil, makanya kita terpaksa gelar di sini saja,” tutur Sanak.
Namun aku Sanak, ke depannya akan menyiapkan alokasi dana dan persiapan yang matang sehingga kegiatannya lebih teraarah.
Diapun optimis bahwa ke depannya akan dilakukan lagi hajatan serupa dalam jumlah yang lebih besar lagi karena waktu persiapan yang cukup lama.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin