Ruteng, VoxNtt.com- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai mengajak masyarakat di daerah itu agar tetap menjaga sikap toleransi antar umat beragama.
Hal tersebut disampaikan PMKRI dan GMNI untuk menyikapi fenomena di Indonesia beberapa saat terakhir ini yang justru cendrung menunjukan sikap intolenransi.
Itu terutama saling sikut di media sosial (Medsos) pasca demonstrasi besar di Jakarta 4 November 2016 lalu terkait dugaan penistaan agama Islam oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kedua organisasi Cipayung ini mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh dengan informasi SARA yang marak di Medsos usai demontrasi oleh ribuan umat Muslim itu.
Kristian Nanggolan, Ketua PMKRI Cabang Ruteng menjelaskan, sebagai makhluk sosial manusia tentu hidup di tengah masyarakat yang kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Untuk menjaga persatuan umat beragama maka diperlukan sikap toleransi.
“Radikalisme dan intoleransi menjadi ancaman serius bagi NKRI. Maraknya kultur intoleransi terus mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Masyarakat NTT terutama di Manggarai Raya jangan sampai terpancing. Kita mesti menjaga keberagaman di daerah ini,” ujar Kristian dalam sambutannya pada acara Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) PMKRI Ruteng, Sabtu akhir pekan lalu.
Kata dia, Manggarai Raya ini adalah daerah yang menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama. Sikap ini perlu dipertahankan agar keberlangsungan hidup umat beragama dapat saling menghargai dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing.
Senada dengan Kristian, Martinus Abar, Ketua GMNI Cabang Manggarai mengatakan, di berbagai Medsos dan situs-situs online pasca demontrasi 4 November lalu itu masih banyak ditemukan informasi SARA.
Negara ini tentu lagi ganas-ganasnya memperalatkan agama untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
“Organisasi kemahasiswaan mesti menciptakan kader-kader yang mempunyai tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara. Melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang peduli dalam usaha bersama merawat persaudaraan, persatuan, dan kesatuan,” ujar Abar. (AA/VoN)