Maumere, Vox NTT – Dinas Pertanian Kabupaten Sikka menyesalkan kisruh yang terjadi di kelompok tani Gaging Gatang dan Kembang Done Magepanda.
Y.E. Satriawan Sadipun, Sekretaris Dinas Pertanian kepada voxntt.com pada Senin, (06/11) menjelaskan, semua bantuan untuk kelompok tani pada dasarnya diperuntukan kepada petani dan untuk kegiatan instalasi air tanah dangkal kapasitas sedang.
“Program bantuan ini dikerjakan secara swakelola. Tidak ada yang namanya lobi ketua kelompok kepada orang dinas, apa lagi sampai beri sarung itu,” jelas Sadipun.
Pembangunan sumur bor dangkal juga kata dia, harusnya diketahui semua anggota kelompok. “Soal kejanggalan yang dikemukakan oleh bendahara kelompok itu sangat kami sayangkan,” kesalnya.
Ketua kelompok tegas Sadipun, seharusnya proaktif kepada semua anggota kelompoknya. Menurutnya, sama sekali tak ada yang namanya bantuan untuk petani lalu yang tahu hanya orang dinas dan ketua kelompok.
Lebih jauh Sadipun mengemukakan, pihaknya telah memediasi persoalan pada dua kelompok tani pada Sabtu (27/10). Menurutnya, ketua kelompok harusnya proaktif untuk menyampaikan kepada semua anggota tentang bantuan untuk petani.
Terkait dualisme adanya bendahara, dia menyarankan agar hal itu tidak boleh terjadi selama tidak ada kesepakatan dalam kelompok.
Dalam mediasi tersebut semua anggota kelompok tani bersepakat untuk melihatnya sebagai pembelajaran positif kedepannya agar tidak terulang kembali.
Sadipun juga mengemukakan, dalam waktu dekat pihak dinas akan turun kembali untuk memantau pekerjaan pembangunan instalasi tanah dangkal.
Maria Fatima, bendahara kelompok tani Gaging Gatang kepada voxntt.com pada Rabu, (07/11) meminta pihak pertanian untuk memeriksa kembali pembangunan sumur bor yang sudah dikerjakan.
“Semua anggota kelompok kami bersepakat agar ketua kelompok juga akan kami ganti. Tetapi, harus terlebih dahulu mempertanggungjawabkan semua keuangan dari proses pengerjaan sumur bor dangkal kepada semua anggota kelompok,” Tandas Fatima.
Penulis: Hengky Ola Sura