Ruteng, Vox NTT- Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMPK St. Fransiskus Ruteng, Kabupaten Manggarai merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-3 di aula sekolah tersebut, Kamis (14/2/2019).
Perayaan HUT yang dikemas dalam malam kreativitas tersebut dimulai pukul 21.00 Wita.
KIR sendiri sudah terbentuk sejak lembaga SMPK St. Fransiskus Ruteng didirikan. Namun, HUT KIR tidak pernah dirayakan.
Berdasarkan inisiatif para pembina KIR dan setelah melakukan konfirmasi kepada penghulu KIR Pastor Endik Suryadi, Pr dan Fr. Yohan Enggong, S. Fil. menetapkan tanggal 14 Februari sebagai HUT KIR.
“Saya berinisiatif untuk menetapkan HUT KIR secara resmi agar kita memiliki hari dan tanggal yang tetap untuk merayakan Ultah KIR,” kata Fr. Arwin selaku pembina KIR dalam tatap muka bersama anggotanya.
Menurut Fr. Arwin, kegiatan ini dihadiri oleh Pastor Ferdy Usman, Pr, selaku kepala SMPK Fransiskus Ruteng, Fr. Arwin Nasrani, S. Fil, Ibu Ijen Carolina, S.Pd selaku pembina KIR, bapak ibu guru dan pegawai, serta siswa siswi SMPK St. Fransiskus Ruteng.
Selain merayakan HUT ke-3, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk menerima awak KIR baru yakni siswa siswi kelas VII di tahun 2019.
Anggota KIR baru berjumlah 40 siswa. Mereka memiliki minat di bidang menulis puisi, cerpen, dan menulis opini.
Selain itu, KIR dijadikan sebagai wadah untuk mengembangkan skill siswa di bidang olah vokal dan tarian.
Fr. Arwin menjelaskan, jenis-jenis acara yang dipentaskan saat perayaan HUT tersebut yakni: puisi, balas pantun, cerpen, lawak, musikalisasi puisi, lagu, refleksi tentang kehidupan, dan dance.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMPK Fransiskus Ruteng, Pastor Ferdy Usman, Pr. Selanjutnya, diisi dengan acara pemotongan kue ultah. Kegiatan ini dimeriahkan oleh Xaverian Band XVIII.
Kata Fr. Arwin, anggota band ini terdiri dari siswa siswi kelas VII dan VIII yang tergolong dalam kelompok minat musik instrumental.
Kepala SMPK Fransiskus Ruteng, Pastor Ferdy Usman, Pr, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada KIR.
“Selamat merayakan hari ulang tahun, semoga KIR tetap menjadi kelompok yang mengharumkan reputasi sekolah,” ucap Pastor Ferdy.
“Kita patut berbangga bahwa pada malam hari ini, kita mengambil bagian dalam perayaan emas KIR ada di Indonesia,” sambungnya.
Menurut sejarah, kata Pastor Ferdy, awalnya KIR atau youth Science Club (YSC) dibentuk untuk remaja berusia 12 – 18 tahun oleh UNESCO pada tahun 1963.
Di Indonesia YSC dikenal dengan sebutan Kelompok Ilmiah Remaja ( KIR). KIR terbentuk atas inisiatif dari remaja Indonesia sendiri.
Diawali tahun 1969, harian koran harian berita Yudha membentuk remaja Yudha Club (RYC).
Selanjutnya, setelah difasilitasi oleh LIPI dan mengalami perubahan, RYC berubah menjadi KIR.
Pastor Ferdy melanjutkan, di tingkat nasional, KIR merayakan HUT emas dan di SMPK St. Fransiskus merayakan HUT ke-3.
Dikatakan, KIR merupakan salah satu kelompok minat yang ada di SMPK St. Fransiskus Xaverius Ruteng. KIR telah dihidupi sejak lembaga tersebut didirikan.
Tujuan utama kelompok ini adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam bidang tulis menulis. Itu seperti: menulis opini, cerpen, puisi dan karya ilmiah lainnya.
Beberapa acara yang telah dijalankan oleh kelompok KIR yakni: mengadakan pentas kreatifitas siswa di SMPK Fransiskus.
Acara itu, kata Pastor Ferdy, dilakukan di luar sekolah yakni kafe the Mbembos.
Pastor Ferdy menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah melatih siswa mengekspresikan diri dengan karya-karya yang mereka hasilkan sendiri.
Selain itu, melatih siswa-siswi untuk menjaga keseimbangan antara menulis dan mempresentasikan hasil tulisannya di panggung.
“Jadi, semua teori yang didapat di kelas diejawantahkan dalam karya- karya sederhana hasil pemikiran siswa sendiri,” katanya.
Sumber: Press Release
Editor: Ardy Abba