Kupang, Vox NTT- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda) NTT terus melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Timur (Jatim) untuk mengungkapkan Pelaku Penyelundupan 41 ekor Komodo.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Irjen Pol Raja Erizman malalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, pada prisnsipnya Polda NTT akan memback up terus terkait proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jatim.
“Itu terutama proses pengungkapan kasus yang saat ini sedang dilakukan Polda Jawa Timur. koordinasi antara Polda NTT dan Polda Jawa Timur cukup baik. Menurut Informasi, komodo itu berasal dari daratan Flores. Kita juga belum tahu persis apakah itu berasal dari Taman Nasional Komodo atau berasal dari tempat lain di luar TNK,” ungkap Jules kepada wartawan usai kegiatan Simulasi Pengamanan Pemilu 2019 di Lapangan Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur NTT, Selasa (2/4/2019) siang.
Mantan Kapolres Manggarai Barat itu juga mengungkapkan, Polda Jawa Timur akan melakukan tes DNA untuk memastikan apakah Komodo itu berasal dari Taman Nasional Komodo sendiri.
“Di luar dari kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), di Flores ada beberapa tempat yang menjadi habitat dari tempat hidup dan berkembangnya satwa langka Komodo itu,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, Taman Nasional Komodo (TNK) merupakan suatu kawasan khusus yang tentunya diatur oleh UU yakni Konservasi Sumber Data Alam.
“Ini melindungi tidak hanya areal di sekitar kawasan Komodo tetapi termasuk satwa habitat Flora dan Fauna yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo tersebut,” ungkapnya.
Untuk peningkatan koordinasi kata dia, pihak Polda NTT terus melakukan koordiansi dengan Polres Manggarai Barat yang berada di Labuan Bajo, juga berkoornasi dengan Kepala Balai Taman Nasioanl Komodo (BTNK) untuk meningkatkan pengamanan.
“Untuk meningkatkan pengamanan itu dalam bentuk patroli bersama,” tandasnya.
Ia menegaskan, ke depan akan dibangun pos-pos tambahan yang akan menjaga pintu-pintu masuk maupun pintu keluar dari kawasan TNK.
“Karena Taman Nasional Komodo ini sangat luas dan tentu untuk menjaga kawasan TNK ini perlu penambahan personil maupun penambahan pos-pos yang ada, untuk melindungi kawasan tersebut baik habitat Flora maupun Fauna yang ada. Dan untuk itu kami sudah berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Komodo dan ini tentunya sudah disampaikan ke kementrian Lingkugan Hidup dan Kehutanan di pusat,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah pusat agar secepatnya menindaklanjuti terkait kasus penyeludupan 41 ekor komodo itu.
“Dan kami mendukung penuh proses ini, yang selama ini kami sudah lakukan koordinasi kerja sama dengan pihak Taman Nasional Komodo untuk ditingkatkan. Kita tingkatkan terkait intensitas patroli, terkait proses pengamanan dan back up pos-pos yang ada. Nah, ini yang akan kita dukung penuh untuk Balai Taman Nasional Komodo, tentunya dalam mengamankan kawasan TNK,” imbuhnya.
Ia menambahkan, kasus ini masih dalam proses penanganan dari Polda Jatim. Sehingga, pihaknya hanya mengikuti sejauh mana proses itu dilakukan Polda Jatim.
“Dan kami akan mendukung penuh proses Polda Jatim dalam mengungkap kasus ini, bila mana diperlukan kami akan memback up personil kami untuk baik melakukan tanggapan maupun proses penyidikan yang ada di wilayah hukum di NTT,” tutup Jules.
Baca: Soal Pencurian Komdo, Ketegasan Pemda dan Polda NTT Dipertanyakan
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J