Kupang, Vox NTT-Kemerdekaan RI bukan sesuatu yang terberi, bukan suatu hadiah dari bangsa mana pun, melainkan sesuatu yang diperjuangkan dan diperebutkan dengan keringat, darah dan air mata.
Demikian pun sikap dan perilaku dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, membutuhkan pengorbanan yang luar biasa dari seluruh Anak Bangsa.
“Itulah makna dan refleksi atas ulang tahun kemerdekaan yang kita rayakan setiap tahun, khususnya tahun 2019 ini dalam tema SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU” demikian refleksi singkat Wakil Ketua DPRD NTT, Alex Ofong saat dihubungi VoxNtt.com, Sabtu (17/08/2019).
Dalam bingkai pembangunan di NTT yang saat ini digerakkan oleh kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josef Nae Soi, Alex mengatakan dalam hampir setahun NTT sesungguhnya sedang bergeliat maju.
BACA JUGA: Gubernur NTT Sampaikan Sejumlah Pencapaian dan Masalah, Ini Pidato Lengkapnya
Dengan spirit yang digerakkan oleh Visi Besar NTT Bangkit menuju Sejahtera, Viktor-Jos telah dan sedang melakukan banyak hal yang luar biasa.
“Hal itu dilakukan baik melalui maksimalisasi pemanfaatan APBD sebagai stimulans, maupun melalui jejaring yang dimiliki baik dalam dan luar negeri untuk memastikan investasi di NTT,” ungkapnya.
Salah satu program unggulan Viktor-Jos ialah pariwisata sebagai leading sektor dan prime mover pembangunan.
Dikatakan Alex, konsep pariwisata yang sedang digalakkan menggunakan perspektif yang komprehensif serta pendekatan yang berbasis masyarakat.
Pariwisata yang sedang akan dijalankan ke depan, bukan hanya persoalan penataan atraksi untuk destinasi wisata, tetapi juga memastikan aksesibilitas melalui komitmen menyelesaikan semua jalan propinsi dan jalan-jalan strategis ke destinasi wisata dan kantong-kantong produksi.
Selain itu juga memastikan akomodasi dan amenitis yang nyaman bagi wisatawan sehingga mendatangkan manfat bagi masyarakat.
Hal itu dinyatakan melalui upaya pemanfaatan sumber daya dan potensi lokal serta memastikan partisipasi yang tercipta akibat awareness masyarakat dan semua pemangku kepentingan.
“Pembangunan dan pengembangan pariwisata secara komprehensif berbasis masyarakat inilah yang memungkinkan bergeliatnya sektor perikanan/kelautan, pertanian dan peternakan, serta industri kreatif termasuk kerajinan dari bahan lokal khususnya tenunan NTT yang kaya motif, juga produksi SHOPIA dari bahan dasar minuman Sopi, Arak, Moke yang diproduksi masyarakat dengan tata kelola dan niaga yang dilindungi,” papar Alex.
Pembangunan Manusia
Bersamaan dengan itu, dilakukan pula ikhtiar serius untuk menurunkan dan mengatasi stunting.
Pengembangan kelor dan bahan bergizi dari pangan lokal sedang giat dilakukan untuk memastikan anak dan ibu yang sedang mengandung dan menyusui memiliki asupan gizi memadai.
Pengembangan kelor juga, kata dia, mendatangkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Selain itu, untuk menunjang pembangunan sektor-sektor strategis dan prioritas itu secara profesional, maka memastikan SDM yang berkualitas adalah conditio sine qua non.
“Karena itu, sambil menata pendidikan formal sesuai kewenangan, Gubernur dan Wagub sedang memastikan pengembangan kemampuan dan keterampilan generasi muda NTT di bidang kepariwisataan, pertanian dan perikanan/kelautan melalui pendidikan vocasi dalam dan luar negeri,” tuturnya.
Kohesivitas Pembangunan
Untuk memastikan agar kebijakan, program dan gerakkan di atas dapat berjalan sinergis dan sukses, Pemerintah Propinsi NTT sedang membangun kohesivitas dengan semua pemangku kepentingan seperti bupati/walikota, camat dan kepala desa.
“Karena itulah selama setahun ini Gubernur sangat giat berkordinasi sambil membangun kesepahaman pembangunan dengan para tokoh Agama, Perguruan Tinggi, kelompok kreatif dan swadaya masyarakat, juga mengajak para bupati dan walikota, camat dan kepala desa untuk berkolaborasi sinergis membangun NTT dari apa yang dimiliki masing-masing dalam bingkai NTT Bangkit menuju Sejahtera,” jelas politisi partai NasDem ini.
Dikatakan Alex, semua upaya ini didukung penuh oleh DPRD secara kelembagaan sesuai fungsi dan tugas dalam bingkai kemitraan sebagai sesama penyelenggara pemerintahan daerah.
Menurut Alex, sejak Perubahan APBD 2018 (5,3 T lebih), APBD 2019 dan Perubahannya (5,7 T lebih), serta KUA-PPAS yang akan dilanjutkan dengan RAPBD 2020 pada Oktober-November 2019 (nilai mencapai 6 T lebih), prioritas alokasi anggaran diarahkan untuk membiayai kebijakan, program dan kegiatan yang memastikan Visi NTT Bangkit Sejahtera berjalan efektif dan sukses.
“Dalam pandangan kami, NTT bisa merdeka dari berbagai keterbelakangan jika semua program ini didukung dan berjalan secara efektif dan efisien,” jelasnya. (VoN)