SoE,Vox NTT-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Timor Tengah Selatan (DPRD TTS) Maxi Lian ikut menyoroti turun persentase guru honorer penerima dana insentif tahun 2019.
Anggota Komisi IV DPRD TTS Maxi Lian yang membidangi masalah pendidikan, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan pengeluhan dan pengaduan terkait berkurangnya guru penerima insentif tahun 2019 ini.
Oleh karena itu, sebagai mitra dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K), dia meminta agar tahun 2020 mendatang, semua guru honor di TTS harus diakomodir untuk menerima dana insentif guru.
“Dalam sidang, terungkap kalau guru penerima dana insentif tahun 2019 berkurang karena pengajuan dari pihak dinas yang melakukan pembatasan. Di mana setiap sekolah baik TK, SD maupun SMP hanya mengirim nama satu dua orang saja,” jelas Maxi yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat ini saat diwawancarai VoxNtt.com, Jumat (20/12/2019).
Maxi berharap ke depan pihak Dinas P dan K Kabupaten TTS harus lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan guru honorer.
“Soal kesejahteraan guru honorer memang kita prihatin. Bagaimana guru bisa mengajar dan mendidik dengan baik kalau tidak sejahtera. Oleh karena itu anggaran pendididikan di TTS di tahun 2020 harus lebih pro masalah kesejahteraan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, di tahun 2019 kuota guru honorer penerima dana insentif di Kabupaten TTS berkurang.
Pada tahun 2018 jumlah guru honorer penerima dana insentif ini mencapai 3.600 orang. Sementara tahun 2019 ini, mengalami penurunan menjadi 1.200 lebih orang.
Penurunan angka penerima dana insentif ini, menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten TTS, Edison Sipa, disebakan rasionalisasi anggaran.
Penulis: Longginus Ulan
Editor: Ardy Abba