Mbay, Vox NTT-Siswa kelas enam salah satu Sekolah Dasar Katolik di Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo dikaruniai bakat yang tak biasa.
Berbeda dari siswa SD pada umumnya, bocah 11 tahun berinisial A ini memiliki kemampuan lebih saat ikut bermain tebak angka atau sering disebut rolet.
Kelihaiannya bermain permainan ini ditunjukkannya saat dia dan rekan-rekannya seusianya bermain tebak angka.
Permainan itu terjadi di sebuah wahana permainan tebak angka atau rolet di area pesisir pantai, samping jalan raya menuju pelabuhan Marapokot, Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Minggu (16/02/2020) malam.
Dalam lima kali putaran permainan saja, bocah ini mampu menggondol banyak hadiah.
Rolet di kawasan itu dikemas dalam bentuk pasar malam. Selain rolet ada wahana permainan anak lainnya seperti rumah perosotan, kolam memancing, serta roda halilintar.
Namun, rolet menjadi wahana permainan yang paling ramai peminatnya. Laki-laki dewasa, ibu-ibu juga anak-anak terpantau berbaur menikmati permainan ini.
Menurut Wikipedia Indonesia, rolet adalah sebuah permainan kasino dan judi. Nama ini berasal dari bahasa Prancis yakni roulette yang berarti “roda kecil”
Cara menikmati permainan ini berdasarkan pantauan VoxNtt.com, pemain rolet terdahulunya harus membeli kupon yang dijual di wahana itu dengan harga Rp 2 ribu per kupon.
Kupon yang telah dibeli itu kemudian diletakkan di sederetan angka. Angka dimulai dari satu hingga angka dua belas. Angka-angka itu berada di meja panjang yang telah disediakan penyelenggaraan kegiatan.
Seorang pemutar meja bundar dalam permainan rolet menamai dirinya sebagai bandar.
Dia bertugas memutar meja bundar yang telah berisi angka-angka. Jumlahnya sama dengan angka di meja yang telah dijatuhi kupon-kupon.
Sebagai penunjuk ketepatan angka, satu jarum penunjuk statis diletakkan tepat di depan putaran meja bundar itu.
Bila putaran meja mulai melambat, pemutar meja, melalui pengeras suara, akan menginstruksikan untuk segera berhenti menaruh kupon di atas angka-angka itu.
Selanjutnya, bila roda bundar itu berhenti serta jarumnya menunjuk salah satu angka dan angka tersebut sama dengan angka tebakan Anda di meja, maka pemilik angka itulah dinyatakan sebagai pemenang.
Penyedia mematok, setiap satu kupon untuk satu ketepatan tebak angka, dihargai dengan sebungkus rokok, satu liter minyak goreng, sekilo gula pasir dan atau hadiah lainnya yang jika dikonversikan ke nilai uang berada di kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu untuk setiap kuponnya.
Atau jika Anda tak mau memilih hadiah dan tetap ingin melanjutkan permainan, maka penyelengga memperbolehkan Anda untuk menukarkan kembali kupon tersebut dengan kupon lainnya. Perbandingannya, satu kupon ditukar dengan 10 kupon.
Seorang pria bernama Ucok disebut menjadi penanggung jawab dari kegiatan perjudian itu.
Pria yang mengaku berasal dari daerah Pulau Sumatera ini, mengatakan kegiatan yang diselenggarakannya itu telah mendapat izin dari pihak Kepolisian.
Pengakuan Ucok juga diamini oleh Ismail. Anggota Polisi di satuan KP3 Laut Pelabuhan Marapokot. .
Ismail dan beberapa anggota Polisi lainya terpantau kerap ikut menikmati permainan ini.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba