Borong, Vox NTT- Paulus Arman seorang pria asal Kampung Lopa, Desa Golo Leda Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim)-Flores NTT, baru tiba dari Malaysia, Rabu, 25 Maret 2020 lalu.
Kedatangan Paulus pun sontak membuat warga kampung itu kaget. Hal itu lantaran kehadirannya bertepatan dengan wabah virus corona atau Covid-19.
VoxNtt.com bersama rekan jurnalis mendatangi rumah milik Paulus, Minggu (29/03/2020). Saat itu rumahnya tampak sepi. Pintu dan jendela terkunci. Hanya ada beberapa helai pakaian yang dijemur di samping rumah.
Klara Nas tetangga Paulus berucap seluruh anggota keluarga Paulus sedang berada di kebun.
“Landing toe manga tanda mai cee hia. Mai le gula ko mai le wie ga toe manga bae lami. (Hanya tidak menentu dia datang ke sini. Datang pagi atau malam kami juga tidak tahu),” ujar Klara saat ditemui di kediamannya.
Ia mengatakan, para warga takut untuk bertemu dengan Paulus dan keluarga ketika mendatangi kampung itu. Kendati belum diketahui secara pasti apakah Paulus termasuk warga yang ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19 atau tidak.
“Ami rantang, tutup pintu eme mai cee hia. Hia agu anak toe pernah lejong agu ami. (Kami takut, tutup pintu kalau dia datang ke sini. Dia dengan anak tidak pernah berdialog dengan kami),” tukasnya.
Selama berada di kebun jelas Klara, Paulus ditemani sang istri dan anak-anaknya. Tetapi itu hanya pada siang hari, ketika malam tiba Paulus tidur seorang diri di kebun.
“Ca wie kat hia toko cee, hitu pas hia cai. Diang ga toko one uma hia. Ami rantang eme mai cee ise. Toe ma ruis kole ami agu ise. (Dia hanya semalam tidur di sini, itu pun ketika dia sampai. Keesokannya dia tidur di kebun. Kami takut kalau mereka datang ke sini. Kami tidak dekati mereka),” ucapnya.
Klara pun berharap agar pemerintah melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mendatangi dan mengecek secara langsung kesehatan Paulus.
Kepala Desa Golo Leda Martinus Jenama menuturkan sejak tiba di kampung itu dirinya sudah mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi Paulus.
“Dia tiba di sini pada hari Rabu dan saat itu kami sudah sampaikan ke dia untuk tidak melakukan kontak langsung dengan warga setempat,” ujar Martinus saat ditemui VoxNtt.com di Lopa, Minggu (29/03/2020)
Pemerintah setempat juga jelas Martinus, sudah menyampaikan imbauan melalui surat yang ditempel di setiap rumah warga dan tempat-tempat ramai.
“Kita minta supaya menjauh dari orang yang baru datang. Kita minta mereka untuk isolasi diri, dan masyarakat sangat antusias dengan himbauan kami,” ucapnya.
Saat tiba di Lopa kata dia, Paulus sempat mengundang anggota keluarga untuk berkumpul di rumahnya.
“Memang dia pergi undang untuk kumpul keluarga tapi tidak jadi. Rupanya keluarga menolak. Bahkan ada titipan dari Malaysia hampir ditolak,” ujarnya.
Paulus jelas Martinus, melakukan isolasi diri setelah mengetahui ada pengumuman dari pemerintah desa.
“Memang dia tahu aturan. Begitu dia baca itu pengumuman paginya dia langsung ke kebun. Waktu itu kami tanya dia apakah sudah pernah cek di Borong. Dia bilang di Borong belum lengkap alatnya,” ucapnya.
“Jujur pa kami Kampung Lopa seperti didatangi setan. Bahkan orang pergi ke kebun mereka lewat jalur lain,” tambahnya.
Ia pun berharap tim yang menangani Covid-19 bisa mendatangi kampung tersebut agar memberikan penjelasan kepada masyarakat apakah Paulus merupakan ODP virus corona atau tidak.
Hal itu dilakukan agar Paulus bersama keluarga tidak merasa dikucilkan. Selain itu masyarakat di kampung itu hidup aman dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Bersama rekan jurnalis, VoxNtt.com sempat meminta untuk mengunjungi Paulus di kebun. Namun, niat pun terpaksa batal lantaran kebun Paulus sangat jauh dari kampung. Bahkan harus berjalan kaki dengan jarak sekira lebih dari 4 kilometer (KM).
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba