Kefamenanu, Vox NTT-16 Juni 2020 menjadi hari bersejarah bagi 175 Kepala Keluarga di Desa Kuluan, Kecamatan Biboki Feotleu, Kabupaten TTU.
Betapa tidak, setelah puluhan tahun hidup dalam gelap gulita tanpa arus listrik, 175 Kepala Keluarga yang mendiami desa yang berada di pedalaman Kabupaten TTU itu mulai menikmati arus listrik.
Itu ditandai dengan diresmikannya penggunaan listrik di desa yang dipimpin oleh Yosef M.Dupe tersebut oleh Manajer PLN Rayon Kefamenanu Fransiskus Xaverius Roja.
Pantauan VoxNtt.com, Manajer PLN Rayon Kefamenanu Fransiskus Xaverius Roja dan rombongan yang tiba sekitar pukul 13.40 wita tersebut langsung disambut secara adat oleh masyarakat Desa Kuluan.
Itu baik dengan tarian ronggeng, kemudian takanab (tutur adat dalam bahasa Dawan), serta pengalungan selendang.
Anggota DPRD TTU Agustinus Tulasi juga tampak berada dalam rombongan.
Usai acara penyambutan, rombongan langsung diarak dengan tarian ke gardu induk. Selanjutnya, Manajer Fransiskus melepaskan arus listrik pada gardu tersebut.
Kepala Desa Kuluan Yosef M. Dupe kepada wartawan mengucapkan limpah terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo yang melalui program Indonesia Terang bisa memasang listrik di wilayah itu.
Menurutnya, sejak puluhan tahun sebagian besar warganya hanya mengandalkan lampu pelita untuk penerangan.
Sementara sebagian warga yang mampu secara ekonomi bisa membeli genset untuk digunakan sebagai penerangan pada malam hari.
“Ucapan terima kasih kepada bapak Presiden, Gubernur NTT dan juga bapak Bupati TTU, pihak PLN dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu karena sekarang kami warga Desa Kuluan yang berada di wilayah terpencil ini bisa menikmati listrik,” tutur Kepala Desa Kuluan periode 2020-2026 itu.
Kades Yosef menuturkan, untuk instalasi listrik di 175 KK dan 3 fasilitas umum menggunakan Dana Desa tahun 2018 senilai Rp 297 juta.
Sementara untuk meteran, kata dia, dananya langsung dari warga yang ingin memasang listrik.
“Jadi bervariasi tergantung permintaan warga sendiri, jadi ada yang dayanya 450, ada yang 900 dan ada yang 1300,” tutur Kades Yosef.
Yosef pada kesempatan itu juga berharap agar listrik yang sudah terpasang tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga.
Selain untuk kebutuhan rumah tangga, listrik tersebut juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi keluarga.
“Selain untuk kebutuhan rumah tangga, listrik yang ada juga harus dimanfaatkan untuk usaha ekonomi produktif,” ujarnya.
Sementara itu, Fransiskus Xaverius Roja selaku Manajer PLN Rayon Kefamenanu menuturkan sejak dirinya dipercayakan menduduki jabatan tersebut pada Februari 2019, tercatat masih 56 desa di Kabupaten TTU yang belum dialiri listrik.
Namun dalam hitungan 1,5 tahun, tuturnya, tersisa 2 desa saja yang belum dialir listrik.
Itu yakni Desa Susulaku B Kecamatan Insana dan Desa Sainiup Kecamatan Biboki Selatan.
“Kalau untuk Sainiup saya target sebelum 17 Agustus sudah harus menyala, kalau untuk Susulaku B saya belum bisa pasang target karena untuk sampai ke Desa Susulaku B harus melintasi hutan lindung sepanjang 30 km, jadi untuk koordinasi harus langsung ke Kementerian Kehutanan, jadi butuh waktu,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba