Kupang, Vox NTT- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur menyedot anggaran Rp162 Miliar pada tahun 2020.
Hal itu diakui Kepala Kanwil Kemenkumham NTT Marciana D. Jone usai mengikuti acara pelantikan tujuh Kepala Satuan Kerja yang baru di Kupang, Senin (21/12/2020). Selain pelantikan, juga ada rapat evaluasi tahun 2020 dan persiapan anggaran dan kegiatan tahun 2021 di lingkungan Kanwil Kemenkumham NTT.
“Dari jumlah tersebut hingga 21 Desember realisasinya sebesar Rp142 Miliar atau dengan posisi 89 %,” ungkap Marciana.
Inovasi
Tidak hanya soal penyerapan anggaran, dalam kesempatan tersebut Marciana mengungkapkan beragam inovasi unggulan di Kanwil Kemenkumham NTT.
Pertama, kata dia, ada inovasi berupa pos bantuan hukum (posbakum) bagi orang miskin.
“Ke depan satker harus ada posbakum,” katanya.
Kedua, survei mandiri evaluasi kegiatan yang diluncurkan sejak bulan Oktober 2020. Ini merupakan survei mandiri melalui aplikasi.
Ketiga, inovasi melalui Aplikasi Hallo Kumham. Ini merupakan layanan online untuk menerima keluhan dan pelayanan di Kanwil Kemenkumham NTT.
Keempat, ada juga pencatatan warisan budaya untuk mendapat perlindungan hukum.
“Perlindungan indikasi geografis adalah tenun ikat dari Sikka dan Alor,” imbuh Marciana.
Kelima, penanaman 10 hektare jagung dan peternakan ayam pedaging. Ini dilakukan di Satuan Kerja Pemasyarakatan Atambua, Kabupaten Belu.
Keenam, di bidang pelayanan imigrasi. Inovasi terbaru yakni pihak imigrasi datang langsung ke pemohon untuk pembuatan paspor, dengan ketentuan pemohon minimal 50 orang.
Marciana menambahkan, Kanwil Kemenkumham NTT juga ikut mengatasi penyebaran Covid-19.
Hal yang dilakukan yakni sidang tidak dilakukan di kantor pengadilan tetapi menggunakan online. Kunjungan keluarga juga tidak dilakukan.
Kemudian, warga binaan mendapatkan vitamin, selalu menyediakan air panas, kasur mereka selalu dijemur dan makan makanan bergizi.
“Kalaupun reaktif kami sudah siapkan bilik khusus di rumah tahanan. Itu yang kami lakukan untuk mencegah Covid-19,” kata Marciana
Menurut dia, seluruh satker sudah bekerja maksimal meski masa pandemi Covid-19 juga ikut mewabah di Provinsi NTT.
“Terima kasih kepada rekan-rekan yang saya paksa mereka untuk kerja berlari tetapi tetap menggunakan hati,” ujarnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba