Ende, Vox NTT- Butuh perjuangan berat dari Stefanus Gandi untuk bisa melewati ruas jalan dari Kota Ende menuju Kampung Detuboti, Desa Sokoria, Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende, Minggu (21/08/2022).
Di atas jalan rusak, mobil Fortuner dan Avansa melaju dari Kota Ende sekitar pukul 13.30 Wita hingga tiba pukul 15.30 Wita. Setir dan seluruh isi mobil yang ditumpangi Stefanus Gandi dan rombongan bergetar saat melaju di atas batu-batu bekas aspal yang sudah tidak beraturan lagi.
Sesekali mobil terhenti saat berhadapan dengan tumpukan batu di bawah lereng pegunungan di wilayah Kabupaten Ende bagian selatan itu.
Jalan rusak berupa onggokan batu dan kerikil itu terutama dari Saga hingga Desa Sokoria dan sekitarnya. Sementara aspal dari Rowa ke Saga dibangun sekitar lima tahun lalu oleh Pemerintah Kabupaten Ende.
Padahal, di daerah itu terdapat PLTP Sokoria yang dikelola oleh PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI) dengan Sub Pengelola PT Orka. Keberadaan PLTP yang beroperasi komersial (COD) pada tahun 2021 dengan kapasitas 5 megawatt (MW) ini rupanya tidak banyak membawa keberuntungan bagi warga sekitar.
Buktinya, jalan rusak yang bertahun-tahun menjadi cerita pilu warga di wilayah itu hingga kini belum diperhatikan. Padahal, PT SGI sudah menjanjikan bakal membangun jalan raya berhotmiks sebagai tanggung jawabnya terhadap masyarakat sekitar.
Kondisi medan terjal dan jalan rusak tersebut ternyata bukan penghalang bagi Stefanus Gandi. Ia dengan tekad yang bulat ke Kampung Detuboti hanya untuk meminta dukungan maju sebagai calon DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Di sana, selain bertemu masyarakat, Stefanus juga menyerahkan bantuan bola kaki, bola voli, dan net kepada kelompok mudika Stasi Sta. Maria Fatima Sokoria. Ia juga menjanjikan akan memberikan bantuan tenda jadi dan 40 unit kursi.
“Saya punya niat yang tulus menuju wilayah ini. Semoga kita berada dalam satu garis perjuangan yang sama untuk memperjuangkan nasib warga di sini. Saya merasa iba dengan kondisi jalan ini,” kata Stefanus.
Secara sederhana, selain punya niat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, Stefanus maju menjadi calon anggota DPR RI dari Dapil Flores, Lembata dan Alor hanya untuk meregenerasi figur lama di Senayan.
Direktur PT Indojet Sarana Aviasi itu ingin menghilangkan diskriminasi pandangan bahwa hanya orang matang dan berduit saja yang bisa duduk di Senayan.
“Kita harus berani mendorong para calon terbaik yang masih muda dan energik. Saya maju ini sebenarnya sebagai usaha untuk mengedukasi publik akan pentingnya regenerasi politik,” ujar Direktur Stefanus Gandi Institut itu.
Sementara itu, salah satu anggota mudika mudika Stasi Sta. Maria Fatima Sokoria, Hironimus Ritwan Papa, menyampaikan terima kasih kepada Stefanus Gandi yang telah menyumbangkan bola kaki, bola voli, dan net untuk mereka.
“Sebelumnya belum pernah sumbangan begini di sini,” aku Hironimus.
Senada dengan Hironimus, Kepala Suku Kabagana Rofinus Pasa Bata juga menyampaikan terima kasih kepada Stefanus Gandi karena telah memberikan bantuan kepada mudika Stasi Sta. Maria Fatima Sokoria.
Apalagi, kata dia, Stefanus akan memberikan bantuan berupa tenda jadi dan 40 unit kursi untuk kepentingan umum warga Kampung Detuboti.
“Beliau datang, kami tentu terima dengan sepenuh hati. Sebab dari dulu banyak yang datang bawa janji, tetapi sampai sekarang jalan kami di sini belum diperhatikan sama sekali,” terang Rofinus.
Minta Realisasi Janji
Terpisah, mantan Kepala Desa Sokoria Arkadius Soba meminta segera merealisasikan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT SGI dengan Pemerintah Kabupaten Ende.
Saat itu, kata dia, isi perjanjian antara Pemkab Ende dan PT SGI adalah membangun jalan raya berhotmiks setelah PLTP Sokoria beroperasi komersial (COD) pada tahun 2021. Namun sayangnya hingga kini MoU itu belum terealisasi.
“Permintaan kami paling tidak pihak perusahaan memperhatikan kami rakyat di sini. Jadi, untuk sekarang itu sangat tragis sekali. Artinya dengan kondisi jalan yang ada yang bapak lihat sendiri,” kata Arkadius.
“Kami menyuarakan itu, kami bingung mau lewat siapa. Kami sudah ke DPR tapi tidak pernah menyampaikan aspirasi kami. Sehingga DPR itu banyak main janji semua,” imbuh dia.
Karena itu, ia berharap dengan kehadiran Stefanus Gandi paling tidak melalui media sosial untuk menyambungkan atau menyuarakan keluhan masyarakat setempat terkait jalan rusak. [*]