Kupang, Vox NTT- Fransiskus Xaveirus Lara Aba menyatakan sikap untuk maju sebagai Calon Gubernur NTT di Pilgub tahun 2024 mendatang.
Frans menyebut bahwa dirinya serius dan sudah mempersiapkan diri untuk terjun dalam konstelasi politik NTT.
“Kalau bicara soal kepemimpinan kita ini punya kekuatan yang sama. Saya bukan orang baru di politik dan ormas lain. Dalam dinamika politik secara nasional dan regional saya memiliki itu,” ujar Frans kepada sejumlah awak pers, Sabtu (17/06/2023) sore.
Soal NTT, Frans mengatakan bahwa )eunggulan daerah menjadi perspektif baginya untuk melihat perbandingan dengan daerah lain.
Dia menyebut bahwa aspek pertumbuhan ekonomi juga sangat lemah.
“Apabila menurunkan kemiskinan esktrem, korupsi dan juga pembangunan infrastruktur. Saya ingin terlibat dalam warga NTT melalui kemiskinan itu untuk bergerak bersama masyarakat. Kita bicara atas data. Kita bicara fakta di lapangan. Pemimpin yang bisa melakukan otokritik terhadap diri sendiri dengan sendirinya dia bisa menerima kritik orang lain,” katanya.
Dosen di Malaysia itu mengatakan bahwa proses percepatan akselerasi pembangunan.
“Aspek keadilan, transparansi, kepastian bukan aspek kekuasaan. Bukan politik kekuasaan tapi politik pembangunan,” katanya.
Alternatif Kelompok Milenial
Pengamat sosial politik asal Undana Kupang, Jimmy Namy mengatakan, kehadiran Fransiskus Xaveirus Lara Aba dalam kancah politik lokal Pilgub NTT 2024 punya sebagai daya tarik.
“Selain memberikan warna bagi konstelasi politik lokal juga memberikan aksentuasi tersendiri bagi partisipasi politik milenial dalam Pilgub NTT 2024,” kata Dosen Ilmu Politik Undana itu, Senin (19/06/2023) petang.
Kata Jimmy, selain memberikan alternatif kepemimpinan politik lokal melalui keterwakilan milenial, kehadiran Fransiskus Xaveirus Lara Aba juga dibaca sebagai bagian dari evaluasi terhadap kepemimpinan lokal yang ada.
“Makin banyak personal yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan NTT sebagai Kepala Daerah, selain cermin demokrasi kita yang inklusif, juga merupakan refleksi bagi tata kelola daerah yang dianggap belum tepat sasaran dan belum cukup menggairahkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat NTT,” katanya.
“Sebagai masyarakat kita bersyukur juga bahwa begitu banyak sumber daya manusia yang hebat dari NTT yang berpikir tentang NTT dan mau mengambil bagian dalam Pembagunan NTT. Semoga kehadiran person-person seperti Fransiskus Xaveirus Lara Aba ini makin banyak untuk memperkuat peta politik lokal dan demokrasi kita. Juga kepemimpinan alternatif yang makin memberikan pilihan bagi kesejahteraan masyarakat NTT di masa depan,” katanya.
Penulis: Ronis Natom